Solsel, dutametro.com – Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menyatakan dukungan untuk berkontribusi untuk memperkuat sektor pertanian Indonesia. Kontribusi ini dilakukan melalui produksi pertanian, menjaga ketersediaan pangan, dan memastikan kesejahteraan petani.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Solok Selatan H. Yulian Efi usai mengikuti Rapat Koordinasi Ketersediaan Pangan se-Sumatera Barat Tahun 2025 bersama dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Auditorium Gubernur Sumatera Barat, Selasa (16/9/2925).
“Solok Selatan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah pusat dan provinsi. Solok Selatan siap berkontribusi dalam memperkuat produksi pertanian, menjaga ketersediaan pangan, serta memastikan kesejahteraan petani dan masyarakat luas,” kata Yulian usai Rakor.
Menurut data dari Kementerian Pertanian, cadangan beras pemerintah (CBP) telah mencapai 4 juta ton, angka ini tertinggi sejak sejak Bulog berdiri pada 1969. Dengan kondisi ini Indonesia dinilai lebih siap menghadapi perubahan iklim, dinamika pasar internasional, hingga ancaman krisis pangan dunia.
Dalam Rakor ini, tak hanya membahas soal ketahanan pangan, Menteri Amran juga menyinggung mengenai transformasi pertanian tradisional yang ujungnya adalah hilirisasi hasil pertanian.
Sumatera Barat dinilai memiliki potensi untuk percepatan hilirisasi komoditas gambir dengan potensi mampu memasok hingga 90 persen kebutuhan gambir dunia dengan tujuan ekspor utama ke India, Pakistan, Singapura, Thailand, dan Malaysia. (Med)