Pasaman -,dutametro.com– Desrizal Senggon, pemerhati sejarah Kabupaten Pasaman mengapresiasi upaya yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Padang, untuk membangun ulang rumah singgah Soekarno alias Bung Karno yang dihancurkan pemiliknya di Kota Padang.
“Kita tidak perlu ikut-ikutan mengecam lho, karena yang merubuhkan bangunan rumah itu adalah pemliknya sendiri, yang memiliki hak penuh atas bangunan dan tanah itu,” sebut Dasrizal Senggon.
Rumah tersebut terletak di Jalan Ahmad Yani Nomor 12 Kelurahan Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, dan tercatat sebagai cagar budaya.
Bangunan tua itu, kata Dasrizal, menjadi saksi bisu saat Bung Karno memulai kembali perjuangan kemerdekaan, yang lama tinggalkannya saat ditahan,” jelasnya..
Diterangkan Dasrizal, informasi yang diperoleh dari Kadis Pendidikan Kota Padang, Yopi Krislova, yang juga Putra Lubuak Sikapiang, bahwa pada dasarnya pembangunan rumah itu oleh Pemko Padang, menjadi langkah tepat demi menjaga nilai-nilai sejarahnya tetap hidup di tengah masyarakat.
” Revitalisasi untuk menjaga cagar budaya tetap ada, perlu dilakukan pemerintah, dan kita mengapresiasi itu,,” katanya, Sabtu (18/2) di Lubuk Sikaping.
Diungkapkannya, bahwa guna merealisasikan rencana tersebut, pihak Pemko Padang sudah berkoordinasi dan bertemu langsung dengan pemilik rumah.
“Alhamdulillah, khabarnya Si pemilik rumah bersedia untuk dibangunkan kembali,” ujar Senggon senang.
Namun Dasrizal berharap, hendaknya pemerintah memperkuat kisah sejarah yang pernah terjadi di rumah itu, biar generasi sekarang dan yang akan datang, mengetahui kisah sejarqhnya.
.Dalam kesempatan itu, Putra Lubuk Sikaping ini juga minta, agar pemerintah membuat semacam program edukatif guna mengedukasi masyarakat bahwa cagar budaya harus tetap dijaga dan dilestarikan.
Turut dibeberkannya, rumah Emma Idham yang pernah disinggahi Soekarno itu, tercatat sebagai cagar budaya di Kota Padang dengan No. inventaris 33/BCBTB/A/01/2007.
Terakhir Senggon mengingatkan, hal serupa perlu dilakukan Pemerintah Kabupaten Pasaman, mengingat di daerah ini juga terdapat sejumlah situs sejarah yang perlu dijaga kelestariannya, seperti Candi Puti Sangka Bulan di tepi aliran Batang Sumpur, Tanjung Medan, Nagari Panti Selatan, kemudian kawasan Bukit Tak Jadi di Bonjol, sebagai Benteng Pertahanan Tuanku Imam Bonjol semasa Perang Padri, juga benda sejarah di Padang Nunang Rao, serta masjid tua bersejarah yang terdapat di beberapa teman di Pasaman. Tim