Minggu, Mei 19, 2024

Jaga Warisan Leluhur Jawa

Must read

Semarang,dutametro.com.-Nguri-Nguri dalam frase Jawa juga sering dikaitkan dengan merawat tradisi atau segala bentuk kebudayaan (Jawa). Nguri-Nguri budaya diartikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menjaga warisan leluhur Jawa yang dikemas dalam tata cara, nilai-nilai atau selebrasi Jawa.

Acara ini berlangsung di Aula Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pedurungan, dihadiri berbagai elemen masyarakat dari para tokoh seniman pedalangan, seni tari, tokoh masyarakat, serta para Akademis Kampus, serta ditampilkan tarian Semarang Hebat, dari Sanggar Sekar Taman, Pimpinan Sasmistaning Wulan Kani Raras,
Jumat (20/01/2023).

Rr Maria Tri Mangesti S.E, Anggota DPRD Komisi III Provinsi Jawa Tengah, Fraksi PDI Perjuangan,
menyampaikan secara umum seni diartikan sebagai segala sesuatu yang dibuat oleh manusia yang memiliki unsur keindahan. Seni juga mampu membangkitkan emosi atau perasaan orang lain, sedangkan budaya adalah cara hidup yang berkembang bersama pada sekelompok orang dengan cara turun-temurun dari generasi ke generasi. Namun jika melihat kondisi generasi bangsa saat ini sangat miris karena mulai menurunnya rasa kecintaan dan keinginan untuk memajukan serta melestarikan seni dan budaya daerah sebagai warisan leluhur.

Ada peribahasa yang berbunyi, Tak Kenal Maka Tak Sayang yang berarti penting untuk lebih dulu mengenal sebelum menyayangi sesuatu. Hal tersebut juga bisa diterapkan bagi seni dan budaya bangsa, generasi muda perlu mengenal kesenian dan kebudayaan Indonesia yang sangat banyak ragamnya. Dengan mengenal, akan lebih mudah untuk tertarik dan mempelajarinya, selanjutnya akan muncul rasa ikut memiliki dan pada akhirnya tumbuh rasa mencintai seni dan budaya sendiri, pungkasnya.

Catarina Nevy Herawati, S.E, Lurah Kalicari memberikan apresiasi baik atas terselenggaranya acara sosialisasi media Tradisional dalam hal Nguri-Nguri Kebudayaan Jawa Tengah, harapan kedepanya terjalin sinergitas semua pihak terkait dalam perihal melestarikan kebudayaan.

Sejatinya kesadaran untuk melestarikan warisan budaya bangsa memang harus dimulai dari para generasi bangsa, karena di pundaknya lah ada potensi besar yang dapat memotivasi berbagai pihak. Demi mempertahankan seni dan budaya Indonesia, generasi muda wajib membangun kesadaran untuk melestarikan, menjaga, serta melindungi apa yang sudah menjadi warisan budaya Indonesia agar tetap berkembang, tandasnya.

Laela Nurhayati Dewi S.S, M.Hum, Pamong Budaya Ahli Muda Museum Jawa Tengah, mengatakan
bahwa Negara memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dan menjadikan Kebudayaan sebagai investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa demi terwujudnya tujuan nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kebudayaan telah menjadi akar dari pendidikan kita, oleh karena itu, RUU Pemajuan Kebudayaan perlu menekankan pada pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan agar budaya Indonesia dapat tumbuh tangguh, pungkasnya.

Budi Santoso, S.Sos, Disdikbud Pamong Budaya Semarang,
Melibatkan Generasi muda inilah yang menjadi kunci pelestarian kebudayaan kita. Mereka jangan ditinggalkan, mereka harus di libatkan supaya ada kesinambungan dalam melestarikan budaya Jawa. Kami pun baik pemerintah dan DPRD mendorong upaya-upaya pelestarian budaya, ungkapnya.

Silfya Ananda Putri Utami, Mahasiswi Universitas Semarang, Fakultas Psikologi, mengungkapkan, saya merasa bangga bisa mengikuti acara sosialisasi Warisan ini, tentunya bisa menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal Nguri-Nguri Kebudayaan Jawa Tengah, katanya. dutametro.com Bungkus/Mrs.

More articles

IklanIklanIklan HuT RI

Latest article