DHARMASRAYA, ,dutametro.com. – Pembebasan Lahan Tak Kunjung Selesai, Proyek Pengendalian Banjir BWSS V di Kabupaten Dharmasraya Dikerjakan PT. Bina Cipta Utama, Persoalan Tak Kunjung Usai.Proyek Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V di Kabupaten Dharmasraya, tak henti menuai sorotan. Mulai dari pembebasan lahan,sampai pekerjaan tak mengacu spesifikasi teknis dan teranyar masalah material liar yang didatangi dari berbagai lokasi untuk digunakan sebagai kontruksi.
Khusus untuk material yang digunakan, terutama galian C, diambil berbeda dengan surat dukungan saat proses lelang. Bahkan, ada juga mengambil material ilegal. Sementara, PPK hanya berpedoman pada surat dukungan galian C yang ada pada saat proses lelang . PPK juga Tak peduli dari mana material itu didatangi,mau legal atau ilegal.
Terkait masalah pembebasan lahan, hampir terjadi pada semua pekerjaan, termasuk pekerjaan Sungai Batang Timpe, Sungai Batang Siat dan Sungai Batang Baye yang dikerjakan PT. Bina Cipta Utama – PT. Bina Manunggal Sinergi KSO, konsultan supervisi PT. Citra Bina Guna Persada.
Dan, pembebasan lahan yang lamban tentang penyelesaian dengan masyarakat,ternyata memperlambat proses pekerjaan proyek di Satuan Kerja SNVT, PJSA Batang Hari, Provinsi Sumatera Barat, ternyata proyek bernilai Rp53.161.617.000, dengan nomor SPMK : SPMK/01/BWS-SV/PJSA-WSBH/SP/III/2023, masa pelaksanaan 300 hari kalender itu.ternyata dibawah kepengawasan
Lokasi pembebasan lahan yang mengakibatkan keterlambatan pekerjaan, diperkirakan bakal terjadi di Daerah Nagari Timpeh. Dan, diprediksi pekerjaan akan menuai persoalan, sebab pekerjaan bakal terlambat dari jadwal yang telah ditetapkan. Terbukti,senen 21 agustus 2023 pekerjaan masih terlihat penggerukan. Termasuk juga, masalah material galian c yang digunakan yang tidak mengacu kepada dukungan sewaktu proses tender.