Situbondo, dutametro.com — Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) kembali menjadi perhatian publik setelah digelar kegiatan fasilitasi teknis bersama mitra kerja di Pendopo Balai Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, Selasa (22/10/2025).
Kegiatan ini berlangsung semarak dengan dihadiri berbagai pihak penting, di antaranya anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Dina Lorenza Audria, S.IP, Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Timur Ghana Renaldi Pasca Surya, S.H., M.Ak, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Situbondo Moh. Imam Darmaji, Kepala Desa Klatakan Narwiyoto, S.H., serta Ketua DPC Partai Demokrat Situbondo Janur Sasra Ananda.
Acara ini menjadi ruang sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam memperkuat implementasi program Bangga Kencana di tingkat desa. Fokus utama kegiatan adalah membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya ketahanan keluarga, perencanaan berkeluarga, serta pengendalian laju pertumbuhan penduduk.
Dalam sambutannya, Dina Lorenza Audria menyampaikan bahwa keluarga merupakan pilar utama pembangunan bangsa. Menurutnya, tanpa keluarga yang kuat dan terencana, mustahil sebuah negara mampu berkembang secara berkelanjutan.
“Program Bangga Kencana ini bukan hanya tentang pengendalian kelahiran, tetapi juga tentang membangun kualitas keluarga Indonesia. Kami ingin masyarakat memahami bahwa keluarga sejahtera adalah fondasi utama kemajuan bangsa,” ujar Dina disambut tepuk tangan hadirin.
Ia menegaskan, dukungan dari berbagai pihak, terutama perangkat desa dan kader-kader lapangan, menjadi faktor penentu keberhasilan program ini. Karena itu, kegiatan fasilitasi teknis diharapkan mampu meningkatkan kapasitas pelaksana di tingkat bawah.
Sementara itu, Sekretaris BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ghana Renaldi Pasca Surya, menjelaskan bahwa program Bangga Kencana kini telah berevolusi menjadi gerakan pembangunan keluarga yang komprehensif.
“BKKBN tidak lagi hanya berbicara soal kontrasepsi atau pengendalian penduduk. Kini kami fokus pada bagaimana setiap keluarga mampu menjadi keluarga tangguh, sehat, dan berdaya saing,” ungkap Ghana.
Ia menambahkan bahwa Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan tingkat partisipasi tinggi dalam program Bangga Kencana. Namun demikian, tantangan di daerah masih cukup besar, terutama dalam mengubah pola pikir masyarakat terhadap perencanaan keluarga.
Kepala DP3AP2KB Situbondo, Moh. Imam Darmaji, dalam laporannya menyebutkan bahwa pemerintah daerah terus berupaya memperluas jangkauan program ini hingga ke pelosok desa. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memastikan keberlanjutan program.
“DP3AP2KB Situbondo selalu berkomitmen menguatkan peran kader keluarga berencana di tingkat desa. Kami ingin setiap keluarga di Situbondo tidak hanya sejahtera secara ekonomi, tapi juga memiliki ketahanan sosial dan psikologis yang baik,” jelas Imam.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Klatakan, Narwiyoto, S.H., menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah memilih desanya sebagai lokasi kegiatan. Ia berharap masyarakat Klatakan bisa menjadi contoh penerapan program Bangga Kencana yang sukses.
“Kami berterima kasih atas kehadiran Ibu Dina Lorenza dan BKKBN Jawa Timur. Ini kehormatan bagi kami. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal membangun keluarga tangguh di Desa Klatakan,” ucap Narwiyoto.
Ketua DPC Partai Demokrat Situbondo, Janur Sasra Ananda, menambahkan bahwa partainya mendukung penuh program-program pemerintah yang menyentuh masyarakat, khususnya di bidang pemberdayaan keluarga dan kesejahteraan sosial.
Menurut Janur, kegiatan semacam ini tidak hanya memperkuat sinergi antara legislatif dan eksekutif, tetapi juga mempererat hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat di akar rumput.
Selain sambutan dan paparan, kegiatan juga diisi dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Peserta, yang terdiri dari kader PKK, perangkat desa, serta tokoh masyarakat, antusias mengajukan berbagai pertanyaan seputar pelaksanaan program Bangga Kencana di lapangan.
Salah satu peserta, Nur Hayati, mengaku kegiatan ini membuka wawasan baru tentang pentingnya peran keluarga dalam pembangunan daerah. “Selama ini kami berpikir KB hanya soal alat kontrasepsi, ternyata maknanya jauh lebih luas,” ujarnya.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat. Para peserta juga mendapatkan materi tentang pola asuh anak dan remaja, pencegahan stunting, serta pentingnya perencanaan kehamilan yang sehat.
Kegiatan fasilitasi teknis ini ditutup dengan deklarasi komitmen bersama untuk memperkuat pelaksanaan program Bangga Kencana di wilayah Situbondo. Semua pihak bersepakat untuk terus mendukung upaya membangun keluarga yang tangguh dan sejahtera.
Dengan sinergi antara DPR RI, BKKBN, pemerintah daerah, dan masyarakat desa, diharapkan program Bangga Kencana menjadi gerakan nyata yang mampu meningkatkan kualitas hidup keluarga di Kabupaten Situbondo.
Acara tersebut tidak hanya meninggalkan pesan penting tentang arti keluarga dalam pembangunan, tetapi juga meneguhkan kembali semangat gotong royong dalam membangun masyarakat yang berdaya, sejahtera, dan berperadaban.
(Ags)












