spot_img

Pemko Bukittinggi gratiskan anak anak se kota Bukittinggi masuk objek Wisata di kota Bukittinggi

BUKITTINGGI,dutametro.com.– Pemerintah kota Bukittinggi dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025. Melalui kolaborasi antara Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) serta Dinas Pariwisata, Pemko Bukittinggi menggagas kebijakan gratis masuk ke sejumlah objek wisata edukatif, khusus bagi anak-anak Kota Bukittinggi.

Program ini akan berlangsung besok, Rabu, 23 Juli 2025, dan berlaku bagi anak-anak yang dapat menunjukkan Kartu Keluarga (KK) sebagai bukti domisili Kota Bukittinggi. Objek wisata yang dibuka secara cuma-cuma meliputi Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK)/Bukittinggi Zoo, Taman Panorama, Lobang Jepang, serta Benteng Fort De Kock.

Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyebutkan bahwa Hari Anak Nasional menjadi momentum penting untuk menghadirkan kebahagiaan sekaligus nilai edukatif bagi generasi muda.

“Anak-anak adalah generasi penerus. Melalui momentum Hari Anak Nasional, kita ingin memberikan pengalaman yang berkesan dan edukatif bagi mereka, sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap kotanya, ” ujar Ramlan, Selasa (22/7).

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menambahkan bahwa momen ini juga diharapkan mempererat ikatan antara anak dan keluarga.

“Ini bukan sekadar hiburan, tetapi ruang untuk mempererat kebersamaan keluarga. Anak-anak belajar banyak dari pengalaman langsung, termasuk mencintai budaya dan sejarah kota mereka, ” kata

Jam Gadang, ikon wisata di pusat kota Bukittinggi, dipastikan tetap menjadi salah satu daya tarik utama, terutama bagi anak-anak dan keluarga yang ingin merayakan Hari Anak Nasional bersama-sama di ruang publik yang nyaman dan aman.

Pemerintah Kota Bukittinggi juga mengimbau para orang tua dan anak-anak untuk menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada di lokasi wisata.

Namun, sejumlah warga menyampaikan masukan lewat media sosial. Mereka menyayangkan program ini berlangsung pada hari sekolah.

“Hari Rabu besok itu anak-anak sekolah, Pak. Pulang sekolah udah sore, udah kecapean, nanti tutup pula kebun binatang. Kapan kami mau ke kebun binatangnya?” tulis seorang netizen di kolom komentar unggahan Dinas Pariwisata.

Keluhan juga datang dari warga luar kota, termasuk dari Kabupaten Agam, yang berharap dapat menikmati program serupa di masa mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata Bukittinggi, Yulman, S.STP., M.Si, menanggapi aspirasi tersebut dengan terbuka.> “Kami mencatat semua masukan masyarakat. Ke depan, kami akan evaluasi pelaksanaan program agar lebih inklusif dan bisa menjangkau lebih banyak anak-anak, ” ujarnya.

Pemko Bukittinggi berharap momentum Hari Anak Nasional ini bukan hanya menjadi hari bersenang-senang, tetapi juga pengingat bersama akan pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.(Zlk)*

Must Read

Iklan
iklan

Related News