Padang – Apresiasi tinggi disematkan Menteri Agama RI kepada Wali Kota Padang. Berkat dukungan program penguatan fungsi penyuluh agama dan pembentukan kampung moderasi beragama selama ini di Padang, Wali Kota Padang mendapat sertifikat apresiasi.
Sertifikat apresiasi diserahkan Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki kepada Staf Ahli Wali Kota Padang Syahrial Kamat yang hadir mewakili Wali Kota, dalam kegiatan Penyuluh Islam Award (PAI) Award 2024 di El Hotel, Jakarta, Rabu (21/8/2024).
“Mewakili bapak Wali Kota Padang, tentunya kita sangat berterima kasih atas apresiasi yang diberikan. Hal ini membuktikan bahwa Kota Padang selama ini peduli terhadap penguatan penyuluh agama Islam,” kata Syahrial Kamat saat dihubungi langsung di Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Dijelaskan Syahrial, sejumlah kategori ditetapkan Kemenag RI hingga akhirnya Padang meraih sertifikat. Kemenag menetapkan daerah yang meraih sertifikat berkat penyuluh agama yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Menggunakan teknologi informasi dalam memberi penyuluhan agama kepada masyarakat.
Selain itu, penyuluh agama kreatif menjadi perhatian Kemenag dalam memberikan sertifikat apresiasi. Termasuk kemampuan penyuluh agama dalam memberikan pemahaman agama melalui ceramah yang menyasar seluruh kalangan masyarakat.
“Selain menjadi penyuluh agama, penyuluh juga diharapkan mampu menjadi pelopor pelestarian lingkungan dan menjaga kebersihan,” ujar Syahrial.
Syahrial menyebut, penghargaan ini akan melecut semangat Kota Padang. Terutama para penyuluh agama yang ada, sebagai tempat bertanya oleh masyarakat.
“Penyuluh agama ke depan diharapkan, berkat pemahaman agama yang dimiliki, mampu menekan radikalisme,” katanya.
Selain menyerahkan sertifikat apresiasi, Wakil Menteri Agama juga memberi penghargaan kepada 11 Penyuluh Agama Islam (PAI). Saiful Rahmat Dasuki menegaskan pentingnya peran PAI dalam mengedepankan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin.
Wamenag mengatakan, PAI Award bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga upaya bersama dalam mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas para penyuluh agama. Tantangan dakwah dan pembinaan umat yang semakin kompleks membuat penghargaan ini menjadi dorongan moral bagi para penyuluh untuk terus berkarya dan berinovasi.
Sebanyak 80 PAI yang telah berprestasi berhasil lolos ke babak final yang terbagi dalam 8 kategori. Dari jumlah tersebut, 11 PAI dinobatkan sebagai yang terbaik.
Penghargaan ini juga menggarisbawahi pentingnya peran PAI dalam menjaga keberagaman, toleransi, dan moderasi beragama. Menurut Wamenag, di tangan para penyuluh, pemahaman Islam yang rahmatan lil’alamin dapat terus dipertahankan dan disebarluaskan.
Wamenag berpesan kepada para penyuluh agar tidak pernah lelah menjadi orang baik dan bermanfaat bagi orang lain.(Adv)