Situbondo, dutametro.com — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdoer Rahem Situbondo terus berbenah demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tahun 2025, rumah sakit plat merah ini memanfaatkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk memperkuat fasilitas alat kesehatan (Alkes) dan layanan farmasi.
Direktur RSUD dr Abdoer Rahem, dr. Roekmy Prabarini Ario, menjelaskan bahwa pemanfaatan DBHCHT menjadi bagian penting dari upaya transformasi layanan kesehatan di rumah sakit tersebut. “Tahun ini kami mendapat alokasi DBHCHT. Dana tersebut kami alokasikan untuk memperkuat fasilitas alat kesehatan atau Alkes,” ujarnya, Jumat (24/10/2025).
Menurut dr. Roekmy, alokasi dana tersebut diarahkan untuk pengadaan berbagai peralatan medis baru, bahan habis pakai, serta kebutuhan farmasi yang menunjang pelayanan pasien. “Pada intinya kami terus berupaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pengadaan alat kesehatan menjadi prioritas utama karena berkaitan langsung dengan kecepatan dan ketepatan diagnosa. “DBHCHT kami arahkan untuk pengadaan alat kesehatan, bahan habis pakai, serta pengadaan obat-obatan atau farmasi,” ungkapnya.
Program penguatan alat kesehatan ini diharapkan mampu memperluas layanan spesialistik di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Salah satu fokusnya adalah pengadaan alat kesehatan untuk bidang jantung, urologi, ortopedi, dan radiologi.
“Tahun ini kami menambah alat untuk jantung, alat scan, alat urologi, serta alat untuk ortopedi. Semua diarahkan untuk menunjang pelayanan medis spesialistik,” kata dr. Roekmy.
Ia menjelaskan, kebutuhan alat-alat tersebut sangat mendesak karena jumlah pasien dengan penyakit degeneratif di Situbondo terus meningkat. Penyakit seperti jantung dan gangguan tulang membutuhkan fasilitas modern agar pasien bisa ditangani secara optimal.
“Selain itu, peningkatan fasilitas juga bertujuan mengurangi rujukan pasien ke rumah sakit luar daerah. Dengan peralatan baru, kami berharap masyarakat Situbondo tidak perlu lagi jauh-jauh ke Surabaya atau Jember untuk pemeriksaan lanjutan,” terangnya.
Menurutnya, penguatan fasilitas kesehatan ini menjadi langkah nyata Pemkab Situbondo dalam memanfaatkan DBHCHT secara tepat sasaran. Dana tersebut terbukti memberi dampak besar bagi pelayanan publik, khususnya di bidang kesehatan.
“DBHCHT menjadi salah satu sumber pendanaan krusial yang mendukung peningkatan pelayanan publik. Dana ini kami gunakan secara transparan dan sesuai aturan,” ungkap Direktur RSAR Situbondo.
Ia menegaskan bahwa seluruh proses pengadaan dilakukan dengan prinsip akuntabilitas, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. “Kami pastikan seluruh penggunaan DBHCHT dilakukan dengan prinsip akuntabilitas dan berdampak langsung pada masyarakat,” tambahnya.
Selain pengadaan alat kesehatan, sebagian dana DBHCHT juga dialokasikan untuk memperkuat layanan farmasi. Hal ini mencakup pengadaan obat-obatan esensial, bahan habis pakai, serta sistem penyimpanan farmasi yang lebih efisien.
“Kami ingin memastikan ketersediaan obat dan peralatan medis setiap saat, agar tidak ada pasien yang tertunda penanganannya karena keterbatasan stok,” ujar dr. Roekmy.
Dengan tambahan fasilitas dan sistem pendukung tersebut, pihak RSUD menargetkan peningkatan signifikan terhadap tingkat kepuasan pasien. Pelayanan yang lebih cepat, ramah, dan terintegrasi menjadi visi utama pengembangan RSAR Situbondo.
“Kami ingin RSAR Situbondo ini menjadi rumah sakit rujukan regional dengan pelayanan cepat, ramah, dan modern,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa peningkatan layanan ini tidak hanya fokus pada infrastruktur, tetapi juga pengembangan SDM medis agar mampu mengoperasikan alat-alat baru dengan maksimal.
“Peningkatan kompetensi tenaga kesehatan berjalan seiring dengan modernisasi fasilitas. Kami ingin SDM kami semakin siap menghadapi tantangan pelayanan berbasis teknologi,” ujarnya.
Menurut dr. Roekmy, keberhasilan program DBHCHT di sektor kesehatan menjadi bukti bahwa sinergi pemerintah dan lembaga pelayanan publik mampu menciptakan dampak nyata bagi masyarakat.
“Pemanfaatan DBHCHT ini adalah bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap peningkatan kesehatan masyarakat, terutama di daerah,” katanya.
Di akhir pernyataannya, dr. Roekmy menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Situbondo dan seluruh pihak yang telah mendukung program peningkatan fasilitas kesehatan di RSAR. “Kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, terutama Pemkab Situbondo dan masyarakat. Semoga pemanfaatan DBHCHT tahun ini membawa manfaat nyata bagi peningkatan kesehatan warga Situbondo,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo kini bertransformasi menjadi rumah sakit daerah yang lebih tangguh, siap memberikan layanan medis terbaik, dan menjadi kebanggaan masyarakat Situbondo.
(Ags)












