Kabupaten Malang, dutametro.com – Memasuki hari ke 9, LaCfest (Lawang Culture Festival) Volume 1 yang berlangsung selama 11 hari menampilkan Karnaval Budaya. Sebagai upaya unjuk potensi lokal, kegiatan yang di buka Lurah Lawang, Bambang Puji Raharjo S.E. Pada jumat sore (25/10/2024) hingga malam menampilkan kreatifitas produk kostum karakter karnaval oleh arek – arek lawang yang diselenggarakan komunitas ARELA (Arek Lawang).
Nampak, antusias masyarakat Lawang hadiri karnaval budaya yang juga untuk menyambut Peringatan Hari ‘Sumpah Pemuda’ pada 28 Oktober 2024, diikuti 101 penampil kostum karakter karnaval hasil kreatifitas arek – arek Lawang yang selama ini telah digunakan di berbagai event karnaval di Malang Raya dan luar kota untuk dilombakan penampilannya di depan panggung kehormatan. Dan untuk melengkapi hiburan, juga ditampilkan Seni Jaranan Putra Ambarawati, kemudian Seni Daul Madura dari pamekasan.
Apresiasi disampaikan Lurah Lawang atas dilaksanakannya LaCfest (Lawang Culture Festival) Volume 1 yang diinisiasi Bastian Nova Pratama selaku ketua Komunitas ARELA (Arek Lawang) yang dilaksanakan tanggal 17 – 27 Oktober 2024, dengan menampilkan berbagai kegiatan menarik yang menggabungkan seni, budaya, dan kreativitas masyarakat Kecamatan Lawang.
“Setelah sekian lama wilayah Lawang vakum, sejak pandemi covid 19, tanpa ada kegiatan yang melibatkan masyarakat. Ini adalah persembahan terbaik untuk wilayah lawang dan Kabupaten Malang, Komunitas ARELA (Arek Lawang) mampu menghidupkan kembali aktifitas kreatif seni budaya dan UMKM di tengah – tengah masyarakat Lawang dengan event yang bermartabat dan bermanfaat. Bermartabat karena mampu menyuguhkan tampilan seni dan budaya dalam berinteraksi dengan publik, kemudian bermanfaat karena yang ditampilkan adalah kreatifitas anak – anak Lawang sebagai sebuah produk yang sedang dipasarkan,” Ungkapnya.
Sinergi antara Komunitas ARELA (Arek Lawang) dengan Kelurahan Lawang yang didukung Muspika dan sponsor dari berbagai perusahaan di Lawang, mampu menjadikan Wilayah Lawang kembali bersinar,
“Kami dari Kelurahan Lawang mengucapkan terima kasih yang mendalam atas kekompakan semua pihak, hingga acara ini dapat terlaksana, semoga event ini bisa jadi icon Lawang, dan tiap tahun dapat dilaksanakan, seperti harapan Bapak Plt. Bupati Malang, Didik Gatot Subroto saat membuka LaCfest (Lawang Culture Festival) Volume 1 pada 17 oktober 2024,” ucapnya pada kegiatan yang juga dihadiri jajaran Muspika Lawang, Tokoh Lintas Agama, Tokoh masyarakat, Tokoh Perempuan, Pihak Sponsor, dan Komunitas ARELA (Arek Lawang).
Pada kesempatan yang lain, ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Lawang, H. Daya Sundara menyampaikan evaluasinya,
Kegiatan yang telah berlangsung selama 9 hari ini berjalan lancar. kendati demikian, juga jadi koreksi bagi kami, bahwa kegiatan yang mampu menghidupkan aktifitas masyarakat Lawang ini dilaksanakan di lokasi yang terbatas. Yakni, “masih menggunakan separuh jalan raya di sekitar Pujasera Lawang dan juga berdekatan dengan lingkungan tempat ibadah.” terangnya
Tokoh masyarakat Lawang yang juga pembina komunitas ARELA (Arek Lawang) itu menjelaskan, tentu saja hal tersebut terjadi karena keterbatasan ruang beraktifitas untuk kegiatan semacam ini, “Keterbatasan ruang dalam suatu event seperti saat ini semoga bisa dipikirkan bersama,” ajaknya
Saya berharap, “Ada perhatian dari Pemerintah, sehingga event – event selanjutnya bisa dilaksanakan di lokasi yang tidak mengganggu kepentingan umum seperti jalan raya ataupun mengganggu aktifitas sekitar tempat ibadah,” ucapnya
Di Lawang banyak lahan kosong milik Pemda. Untuk itu, “Saya berharap ada perhatian untuk memberi ruang aktifitas, jika terdapat potensi ekonomi dalam kegiatan oleh masyarakat,” harapnya
Sebenarnya event hari ini adalah salah satu upaya untuk mempromosikan produk dari kreatifitas anak – anak lawang. Sehingga, “Memberi ruang bagi UMKM bertemu konsumennya,” tuturnya
Tentu saja harus dipikirkan potensi ekonominya, “Pada satu sisi jadi peluang ekonomi bagi UMKM saat bertemu konsumennya, dan pada sisi yang lain juga ada potensi pendapatan untuk Pemerintah jika menyediakan lahan sebagai ruang beraktifitas,” paparnya
Saya berharap semua pihak mau memikirkannya, “Ini semua untuk masyarakat dan Pemerintah. Karena sama – sama memiliki potensi ekonomi, tidak ada yang dirugikan, tinggal bagaimana selanjutnya dapat berjalan bersama – sama. UMKM punya ruang bertemu pasarnya, dan Pemerintah dapat PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari aktifitas tersebut,” jelas sosok yang juga Owner PT Exel Mandiri.
(sG)