Solok, Investigasi.News — Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menghadiri kegiatan Panen Padi Sawah Pokok Murah Sekolah Lapangan Tematik Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok, Sabtu (25/10/2025). Kegiatan ini menjadi simbol keberhasilan petani dalam meningkatkan produktivitas padi dengan biaya yang lebih hemat dan ramah lingkungan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Nagari Paninggahan itu, Gubernur Mahyeldi didampingi oleh Wakil Bupati Solok, Candra, S.H.I., serta sejumlah pejabat daerah, di antaranya Plt Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Sumbar, Dedek Sri Aulia, Camat Junjung Sirih Neni Amelia, dan Kabid Penyuluhan Pertanian Kab. Solok Musmulyadi, S.P. Turut hadir juga para Wali Nagari, perwakilan Forkopimda, penyuluh pertanian, serta kelompok tani dari berbagai jorong di Nagari Paninggahan.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi memberikan apresiasi tinggi kepada kelompok tani yang mampu meningkatkan hasil panen hingga 20 persen dengan penerapan sistem pertanian hemat biaya.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berkomitmen mengalokasikan 10 persen APBD untuk sektor pertanian. Sebab, 57 persen masyarakat kita hidup dari sektor ini, dan kontribusinya terhadap PDRB mencapai 22 persen,” ujar Mahyeldi.
Mahyeldi juga menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik dan pengurangan pestisida kimia demi menjaga keberlanjutan lahan pertanian. Ia menilai program Sekolah Lapangan Tematik (SLT) yang digagas di Junjung Sirih dapat menjadi contoh praktik baik bagi petani lain di seluruh Sumbar.
Selain itu, Gubernur menyampaikan bahwa Pemprov Sumbar mendukung penuh program Kementerian Pertanian dalam mengembangkan 2.000 hektar lahan kopi di Kabupaten Solok, sebagai upaya diversifikasi ekonomi masyarakat.
Program “Sawah Pokok Murah” yang dijalankan Pemkab Solok bersama kelompok tani berhasil meningkatkan produksi padi dari 4–5 ton menjadi 6–7 ton per hektar, sekaligus menekan penggunaan pestisida hingga 50 persen.
Wakil Bupati Solok, Candra, dalam sambutannya menyebutkan bahwa Pemkab Solok terus berfokus pada dua sektor unggulan, yakni pertanian dan pariwisata.
“Tahun ini, target produksi kita mencapai 316.000 ton beras, dan sekitar 80 persen hasilnya akan mendukung pasokan pangan daerah sekitar,” jelas Candra.
Menurut Kabid Penyuluhan Pertanian Musmulyadi, S.P., kegiatan panen ini menjadi penutup dari rangkaian 11 kali Sekolah Lapang Tematik Tahun 2025 yang melibatkan 14 kecamatan. Melalui kegiatan ini, petani tidak hanya belajar teknik bercocok tanam efisien, tetapi juga penerapan lampu perangkap hama malam hari, yang terbukti meningkatkan hasil panen hingga 24 persen dibanding metode konvensional.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Mahyeldi juga menerima produk kopi bubuk “Rimbo Ulul Paninggahan” hasil olahan petani milenial setempat. Ia mengapresiasi semangat generasi muda yang mulai terjun ke dunia pertanian.
“Kita harapkan petani milenial terus berinovasi agar pertanian Sumbar semakin maju dan menjadi tumpuan ekonomi daerah,” tutup Mahyeldi.
Kegiatan diakhiri dengan panen bersama, doa, penyerahan produk hasil pertanian, serta sesi foto bersama antara Gubernur, pejabat daerah, dan para petani yang penuh semangat.
Adpsb












