SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

More articles

“Adanya Sistem Informasi yang baik akan Menghasilkan bahan pertimbangan dalam Perusahaan dalam pengambilan Keputusan”

Sistem informasi manajemen atau yang biasa disingkat SIM adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal dari suatu bisnis. Meliputi itu diantaranya pemanfaatan manusia, dokumen, tekhnologi, dan prosedur akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis.
“out-put dari sistem informasi itu sendiri akan menghasilkan bahan pertimbangan dalam pengambilan sebuah keputusan dalam suatu cooperate/organisasi”

Begitu juga sebaliknya, Sistem Informasi merupakan sekumpulan komponen informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan tujuan yang spesifik, dan itu perlu didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas, tekhnologi mutakhir dan Komitmen Cooperate/Organisasi itu sendiri tentunya.
Dengan tujuan utama, Sistem informasi mengatur semua data yang dikumpulkan (saving-red) dari cooperate/organisasi, meringkas serta menyajikan dengan cara memfasilitasi serta meningkatkan Kualitas Keputusan yang diambil untuk meningkatkan profitabilitas dan produktifitas Perusahaan.

Secara garis besar dalam beberapa pembahasan, Konsep Dasar dari Sistem dan Informasi digolongkan pada dua pendekatan (approarch-red) yaitu, Penekanan pada prosedurnya dan penekanan pada komponennya.

“Sistem yang menekan pada prosedurnya merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan, berkumpul, bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan menyelesaikan sasaran tertentu”
“Sistem yang menekan komponennya merupakan kumpulan dari elemen yang berinteraksi mencapai suatu tujuan tertentu dan mempunyai beberapa karakteristik diantaranya mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah/proses, dan sasaran atau tujuan”

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa informasi yang dihasilkan dapat dijadikan data kembali sebagai input untuk diproses selanjutnya, seperti keakuratan dan terbebas dari penyesatan informasi itu sendiri.
Tepat waktu antara informasi yang diterima, sabab informasi yang usang/terlambat sama tidak punya nilai yang baik sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal.
Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima dan ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifitasnya.

Dalam sejarah Sistem Informasi terdiri atas dua kata, yaitu Sistem dan Informasi. Yang mana Sistem berarti Gabungan dari beberapa sistem yang bertujuan mencapai satu tujuan. Sedangkan Informasi berati sesuatu yang mudah dipahami oleh penerima.

Memperkuat dukungan tentang pengertian Sistem Informasi itu sendiri, “Erwan Arbie. Dalam bukunya, Sistem Informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, bantuan, dan dukungan operasi. Sistem ini manajerial dari suatu organisasi dan membantu memfasilitasi penyediaan laporan yang diperlukan”

“John F Nash, sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat tekhnologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mengatur jaringan komunikasi yang penting, proses transaksi yang tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern extern serta menyediakan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat”

“MC Leod, Sistem informasi merupakan suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber serta menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi”

Atas dasar tersebut diatas maka sistem informasi mempunyai beberapa fungsi diantaranya meningkatkan aksesibilitas data secara efektif dan efisien kepada pengguna tanpa perantara sistem informasi serta mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

Dapat digambarkan beberapa kegunaan sistem informasi, Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi pemakai tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif. Mengidentifikasi kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan tekhnologi baru. Dan serta memperbaiki produktifitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Bila digambarkan dalam sebuah coorperate/organisasi Manager sebagai pengguna Sistem Informasi karena bila dikembangkan manfaat dari sistem informasi maka memungkinkan kita berfokus pada peranan Informasi dalam mendukung pemecahan suatu masalah.
Sistem informasi bermutu tinggi tidak dapat dikembangkan kecuali dilakukan langkah profesionalitas dari sistem informasi dan manajer dapat memahami kerangka manajerial yang menjadi dasar dari organisasi modern.
Peranan seorang manajer atau pimpinan di sebuah perusahaan dalam manajemen informasi meliputi, Perencanaan (Planning), Penataan atau Pengorganisasian (Organizing), Penyusunan Staff (Staffing), Pengarahan (Directing), serta Pengawasan (Controling).

Disini dapat diperoleh manfaat adanya sistem informasi manajemen,
Dapat mengantisipasi dan memahami peluang ekonomis informasi yang menerapkan tekhnologi informasi baru, menjamin kualitas dan keterampilan sumber daya manusia dalam memanfaatkan sistem informasi suatu manajemen, memudahkan akses data yang telah disediakan secara akurat dan real time (tepat waktu) bagi user tanpa perlu melalui perantara sistem informasi secara langsung dan dapat mengembangkan perencanaan yang lebih maksimal dan efektif.

Jenis Sistem Informasi meliputi, Transaction Processing System (TPS), ini merupakan jenis sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal dan data yang dihasilkan oleh TPS dapat dilihat dan digunakan oleh Manajer.

Office Automation System (OAS) dan Knowledge Work System (KWS), system OAS dan KWS bekerja pada level knowledge, sedangkan OAS mendukung pekerja data yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau memanipulasi kainnya dengan cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan.

Dan terakhir Sistem Informasi Manajemen (SIM), seperti yang diulas bahwa SIM tidak menggantikan TPS tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasi yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan.

Implementasi Sistem Informasi Manajemen dalam Sebuah Perusahaan.
Tekhnologi informasi merupakan magnet dalam system’ Informasi maka tak salah bermunculan Start-Up yang memulai bisnis dengan menawarkan barang dan jasa dan memiliki prospek bisnis yang baik dan keterkaitan dengan tekhnologi internet
Bila internet merupakan paru-paru dari start-up yang menawarkan berbagai barang dan jasa, maka sudah barang tentu Perusahaan akan juga memakai sistem start-up dengan menawarkan berbagai macam barang maupun jasa hasil rancangan perusahaan itu sendiri melalui tekhnologi internet .

Sedari itu, Implementasi sistem informasi manajemen dalam sebuah perusahaan seperti start-up harus memilik foundasi berupa manajemen informasi yang dikelola dengan baik sehingga menjadi penggerak bagi start-up bisnis. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan model manajemen sistem informasi bisnis yang efektif dan efisien dengan pencapaian hasil maksimal bagi start-up bisnis***

Oleh : DEFI ADRIAN
Penulis adalah, Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen
Universitas Pembangunan Panca Budi
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest