AGAM ,dutametro.com.– Sampai saat sekarang ini hujan juga masih tidak henti hentinya mengguyur Kab Agam khususnya.
Terutama di sekitar Kecamatan Tilatang Kamang, Kamang Magek, Palupuh yang dikenal dengan Tilatang Kamang Lamo, seolah berada dalam pelukan cuaca buruk tanpa jeda.
Apalagi disertai Angin badai yang menggoncang disegala tempat, yang menderu, mengubah banyak titik di Tilatang Kamang Lamo, Kabupaten Agam Sumatera Barat menjadi daerah rawan bencana.
Di berbagai nagari, masyarakat hidup dalam kewaspadaan tinggi. Di Jorong, di tepian-tepian bukit, dan sepanjang jalur nasional hingga jalan nagari putus total, longsor terjadi silih berganti.
Material tanah yang tergerus tak hanya memutuskan akses, tapi juga menimpa rumah warga. Beberapa keluarga kehilangan tempat tinggal, sebagian lain kehilangan anggota keluarga. Tangis dan lampu darurat menjadi pemandangan malam yang terus berulang.
Sementara itu, banjir dan banjir bandang juga turut memperparah keadaan. Sawah hancur, jembatan rusak, aktivitas ekonomi lumpuh.
Di antara situasi mencekam ini, Syafril, SE Dt. Rajo Api, Anggota DPRD Kabupaten Agam dari Dapil III Agam, menyuarakan keprihatinan mendalam, jangan biarkan masyarakat berjuang sendiri di tengah keterbatasan dan bencana yang datang silih berganti.
“Kondisi ini sudah di luar kemampuan masyarakat setempat . Saya mohon masyarakat dan Perantau segera turun tangan. Kita butuh dukungan cepat, baik logistik, alat berat, maupun penanganan darurat. Banyak warga sudah mengungsi, banyak akses vital terputus. Ini darurat kemanusiaan, bukan lagi bencana biasa,” tegas Syafril.
Ia menambahkan, kebutuhan mendesak saat ini bukan hanya bantuan makanan dan selimut, tapi juga penanganan psikologis, evakuasi lanjutan, serta pembukaan akses jalan agar bantuan bisa menjangkau nagari-nagari yang terisolasi, seperti Pagadih, Lurah Dalam.
Syafril menjelaskan, di Nagari dan Jorong Kecamatan Palupuh, Tilatang Kamang, Kamang Magek sejak hujan ekstrem mengguyur, jumlah titik longsor terus bertambah setiap hari. “Kondisinya bergerak terus. Tanah masih labil. Warga ketakutan tiap malam, karena suara runtuhan dari bukit bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.
Di Penampungan darurat, para ibu menenangkan anak-anak mereka, yang masih trauma dengan suara dentuman tanah longsor. Di sisi lain, para relawan bekerja, aparat kepolisian, TNI, Pemerintahan Kecamatan dan Nagari hampir tanpa tidur. Mereka memadamkan ketakutan dengan aksi nyata: membantu evakuasi, mengalirkan informasi, dan mengantar kebutuhan pokok.
Karena itu, Syafril menilai penanganan tidak boleh menunggu. “Kita butuh bantuan semua lapisan masyarakat dan Perantau Tilatang Kamang Lamo. Pemerintah Daerah Agam tidak akan sanggup bekerja sendiri, bencana serupa menimpa hampir semua Wilayah Agam,” terang Syafril.
“Ini bukan hanya tanggung jawab Pemerintah Daerah Agam dan Sumbar, tetapi ini tanggung jawab, bencana kita semua secara keseluruhan,” tambahnya.
Sementara itu, warga berharap hujan segera mereda. Namun ramalan cuaca menunjukkan potensi hujan lebat masih akan berlangsung hingga akhir November. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat tanpa daya, lemah hanya bisa meningkatkan kewaspadaan sambil menunggu bantuan lebih besar datang.
Di balik kepungan bencana, satu hal tetap nyata: solidaritas masyarakat yang terus menyala. Bantuan dari semua pihak, khususnya masyarakat dan Perantau Tilatang Kamang Lamo menjadi kunci untuk memastikan bahwa Tilatang Kamang Lamo dapat melewati ujian berat, masa sulit ini dengan lebih kuat dan lebih siap.
“Syafril Dt Rajo Api menjelaskan, melihat kondisi yang terjadi, beberapa Tokoh Masyarakat dan Tokoh Perantau Tilatang Kamang Lamo seperti Ridwan Syarif Pangulu Sutan, Adler Rustam Dt. Madjo Indo, Khairul Huda St. Sari Alam dan Soni Raimon, Yufrizal, Zul Kulifah dan lain – lain. Berinisiatif mengusulkan mengumpulkan dana dan donasi lainnya berupa barang, makanan, pakaian, selimut untuk meringankan beban yang tertimpa musibah.
Alhamdulih, Panitia sudah terbentuk, sudah mulai berjalan semua mulai bergerak, dana sudah mulai terkumpul. Sampai detik ini list sumbangan sudah dijalankan, Posko Bencana di tiga Kecamatan akan didirikan.
Dari itu mohon kepada Masyarakat dan Perantau Tilatang Kamang Lamo mohon menyisihkan sebagian rezekinya melalui rekening yang telah disediakan dan posko – posko ditiap Kecamatan, untuk membantu saudara kita yang terdampak bencana ini.
Bantuan juga dapat berupa barang, pakaian, selimut, makanan, peralatan dapur dan sebagainya, posko juga penting untuk didirikan, sebagai tempat koordinasi penyaluran bantuan, jelas,” Syafril Dt.R Api.
(Zlk)*


