Study koperatif ke Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Komisi I DPRD Sumatra Barat (Sumbar) pelajari pola peningkatan ekonomi masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Pada kunjungan yang dilaksanakan selama beberapa hari tersebut, komisi mendapatkan sejumlah rekomendasi strategis terutama yang berkaitan dengan optimalisasi fungsi BUMDes.
Ketua komsi yang mebidangi pemerintah tersebut Sawal saat dihubungi, Jumat (30/7) mengatakan, pada kunjungan ke Kabupaten Bantul komsi mengunjungi Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon, desa itu, sangat berhasil dalam pengelolaan BUMDes dalam meningkatkan sektor ekonomi masyarakat, bidang yang dikelola sangat peduli lingkungan yaitu sampah.
“Dengan mengoptimalkan sampah bisa menjadi potensi ekonomi masyarakat setempat, cara ini perlu dilirik oleh Sumbar,” katanya.
Dia menjelaskan pengeloaan BUMDes sangat penting karena diamanahkan kepada kepala desa, sebagai usaha bersama masyarakat desa, harus berperan optimal dalam pembagunan perekonomian daerah setempat. Banyak hal yang bisa diuntungkan, salah satu pembukaan lapangan pekerjaan.
Dia berharap keberhasilan pemerintahan desa Panggungharjo dalam pengembangan BUMDes bisa diadopsi dan diterapkan di Sumbar, sehingga apa yang didapatkan dari study koperatif bisa menjadi rujukan strategis dalam mengambil arah kebijakan pada sektor ekonomi kerakyatan, yaitu BUMDes.
Dia melihat Pemerintah Desa Panggungharjo melalui BUMDes yang dinamakan Panggung Lestari yang berdiri sejak tahun 2012, mampu berkembang dan menjadi besar dengan berbagai bentuk dan jenis usaha, terutama jenis usaha yang berbasis lingkungan.
Keberhasilan itu tidak terlepas dari mengoptimalkan produktifitas masyarakat dan sumber daya desa.
Terkait study komparatif ke Desa Panggungharjo di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul di Yogyakarta diterima oleh Lurah Desa Panggungharjo Bpk. Wahyudi Anggoro Hadi beserta jajaran kelurahan. Adapun pertemuan dilakukan dalam bentuk diskusi dan tanya jawab antara Lurah Panggungharjo dengan Pimpinan dan Anggota DPRD Sumbar terkait dengan peningkatan ekonomi masyarakat melalui BUMDes,
Selain kegiatan study komparatif, lanjutnya, Komisi I DPRD Sumbar juga mengunjungi dua gedung asrama yang digunakan untuk mahasiwa Sumbar pada daerah tersebut. Tujuannya, adalah untuk mengetahui kondisi asrama yang berada dibawah Badan Penghubung Sumbar yang akan diusulkan anggarannya melalui Komisi I.
Terkait Asrama, dia mengatakan
saat ini sangat tidak terawat, baik dari sisi fisik bangunan, maupun dari ketersediaan sarana dan prasarana. Pada sisi kontruksi atap terdapat kebocoran dan memasuki beberapa kamar.
“Tidak hanya melalui atap namun juga bersumber dari dinding yang mengalami keretakan,”katanya.
Selain itu gedung pertemuan yang berada di asrama mahasiswa tidak dapat dimanfaatkan, karna kondisinya yang tidak layak.
“Atas kondisi tersbut, Komisi I DPRD Sumbar mendukung Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Badan Penghubung Sumnar segera mengajukan anggaran untuk perbaikan dan renovasi pada kedua gedung asarma mahasiswa milik Sumbar yang berada di Yogyakarta,” katanya.