Padang, dutametro.com- Mendapatkan dukungan dari program Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), kawasan kumuh di Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah bakal diperbaiki dan ditata secara menyeluruh.
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir dalam kegiatan pertemuan yang berlangsung di kawasan Pasie Nan Tigo, Rabu (30/7/2025), menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi kawasan yang selama ini masih tergolong kumuh tersebut.
“Kita sangat berterima kasih. Dengan adanya bantuan ini, semoga kawasan Pasie Nan Tigo akan dibenahi dan ditata secara baik. Ini tentunya akan memberikan dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat,” ujar Maigus Nasir.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat Iqra Chissa, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan dan Kawasan Permukiman (P3KP) Sumatera III, Yenni Sofyan Mora, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Maigus mengungkapkan bahwa bantuan yang dikucurkan untuk penataan kawasan Pasie Nan Tigo mencapai Rp9,9 miliar. Bantuan tersebut akan difokuskan untuk perbaikan lingkungan, infrastruktur dasar, serta rehabilitasi rumah tidak layak huni.
“Selain Pasie Nan Tigo, masih ada beberapa kawasan lain di Kota Padang yang membutuhkan perhatian serupa. Namun kita bersyukur program ini dimulai dari sini. Semoga pekerjaan proyek pembangunan berjalan dengan lancar dan berkualitas. Ini juga menjadi kado istimewa menjelang Hari Jadi Kota (HJK) Padang ke-356 tahun pada 7 Agustus mendatang,” tambahnya.
Sementara itu, Zigo Rolanda, menyatakan bahwa dirinya akan terus mendukung program-program strategis nasional yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.
“Sebagai mitra kerja Kementerian PUPR, kami di Komisi V DPR RI tentu berkewajiban memperjuangkan aspirasi daerah. Bantuan ini adalah bentuk nyata sinergi antara pusat dan daerah demi mewujudkan lingkungan hunian yang sehat dan layak,” ujarnya.
Yenni Sofyan Mora menjelaskan, program penataan kawasan kumuh ini merupakan bagian dari target nasional untuk menghapuskan kawasan kumuh di perkotaan secara bertahap.
“Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, kami berharap program ini tidak hanya memperbaiki infrastruktur fisik, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga,” ucap Yenni. ( Tm/Ns)