Kamis, Oktober 3, 2024

Pimpin LPKN Sawahlunto Kalapas Fajar Nurcahyono Assyifa Minta Dukungan Insan Pers

More articles

Sawahlunto, dutametro.com – Fajar Nurcahyono Assyifa Kepala Lembaga Pemasyarakatan Khusus Narkotika (LPKN) Kelas III Sawahlunto silaturahmi bersama insan pers, Senin (30/9/2024). Kalapas Fajar CA, menjabat Kalapas Narkotika Sawahlunto sejak 12 September 2024 menggantikan Kalapas lama Rommy Waskita Pambudi.

Kegiatan bersama yang dikemas dalam bentuk coffe morning itu, bertujuan untuk lebih mengenalkan diri Kalapas baru kepada insan pers yang ada dalam penyampaian informasi terkait program dan juga kegiatan pembinaan warga binaan Narkotika yang ada.
“Sebagai warga baru, saya ingin lebih kenal dengan abang-abang semua, saya sangat menyadari jurnalis dan media sangat vital peranannya dalam penyampaian informasi,” kata Fajar.

Fajar CA yang sebelumnya menjabat kepala Rupasan kelas 1 Cirebon itu ingin jalinan silaturahmi ini bisa terjalin dengan baik, semua informasi untuk perbaikan dan perkembangan LPKN Sawahlunto kedepannya.
“Salah satu tugas saya untuk upaya naik kelas, dari Lapas kelas 3 mejadi kelas 2, namun ada beberapa upaya peningkatan sarana dan prasarana, dan itu yang akan diupayakan dalam waktu dekat ini,” sebut bapak 3 putri ini.

Kalapas Fajar juga bertekad untuk tetap mempertahankan semua program yang telah berjalan baik selama ini. Saat ini sebut dia lagi, Lapas Narkotika Sawahlunto menjadi lapas terbaik keamanan nomor dua di Indonesia setelah Nusa Kambangan serta menjadi Lapas penyangga bagi lapas lainnya.
“Saya pertamanya tidak percaya bahwa ada lapas yang tingkat keamanannya hampir sama dengan Nusa Kambangan, namun setelah disini melihat sendiri, saya memastikan ini nomor 2 setelah Nusa Kambangan. Salah satu cara memutus rantai pengedalian Narkoba, yakni dengan menghilangkan peredaran handphone di lapas,” terang pria kelahiran 1984 itu.

Saat ini hunian LPKN sebanyak 497 warga binaan, dari semestinya kapasitas 250 orang, namun untuk hak dan layan warga binaan menjadi prioritas di lapas ini. Meski tidak ada hand phone, namun Napi masih dapat menikmati Layanan vidio call gratis, wartel yang mengganti uang pulsa, untuk keamanan seluruh nomornya telah terverifikasi oleh petugas dan hanya boleh 1 hari 15 menit saja.
“Bebas dari alat handphone untuk menjaga atau memutus pengendalian Narkoba.Punya fasilitas x ray sehingga lebih memudahkan pengawasan tamu dari luar. Keamanan nomor dua setelah Nusa Kambangan, saya bisa pastikan itu,” itu.(rki)

- Advertisement -spot_img

Latest