Untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat dan menciptakan satu data stunting di Solok Selatan, pemerintah kabupaten memberikan pelatihan kepada Kader Pembangunan Manusia (KPM) untuk bisa memberikan sosialisasi langsung kepada masyarakat terkait hal tersebut.
Bupati Solok Selatan yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Dr. Syamsurizaldi mengatakan KPM merupakan warga masyarakat nagari yang dipilih melalui musyawarah nagari untuk bekerja membantu Pemerintah Nagari dan memfasilitasi masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pembangunan sumber daya manusia di nagari.
Salah satu upaya pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia saat ini adalah penanganan dan penurunan stunting, khususnya di Solok Selatan.
“Keberadaan KPM sebagai warga yang bertugas mengawasi pembangunan sumber daya manusia di nagari semakin penting terutama dalam upaya pencegahan dan pencerpatan penurunan angka stunting,” kata Syamsurizaldi dalam pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas KPM Nagari di Hotel Pesona Alam Sangir, Selasa (29/11/2022).
Saat ini stunting telah menjadi ancaman serius terhadap kualitas pembangunan manusia di Indonesia. Untuk itu pemerintah pusat telah mengeluarkan berbagai kebijakan agar pemerintah daerah melakukan upaya percepatan terhadap penganganan stunting ini secara serius.
Sebab, masalah stunting ini akan berdampak pada penurunan kualitas generasi masa depan. Untuk itu isu stunting perlu mendapatkan perhatian sekaligus penanganan yang tepat baik secara kebijakan maupun aksi strategis secara bersama dan terintegrasi.
“Untuk itu, masyarakat perlu diajak dan dibina agar berpartisipasi secara aktif bersama pemerintah dalam upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting,” lanjutnya.
Melalui kegiatan Peningkatan Kapasitas KPM Nagari se-Kabupaten Solok Selatan ini diharapkan kader yang telah dipilih dan mendapatkan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dalam menjalankan tugasnya di nagari dan mampu berkoordinasi dengan semua pihak sehingga informasi data terkait stunting pada anak dapat teruji atau tervalidasi.
KPM sebagai ujung tombak di lapangan diharapkan juga mampu mensosialisasikan isu stunting kepada masyarakat terutama ibu hamil dan memiliki balita terkait pentingnya asupan gizi dan pola asuh yang baik pada anak.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan peningkatan kapasitas KPM Nagari se-Kabupaten Solok Selatan, semua elemen yang terlibat dalam pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting dapat terus bergandengan tangan, bekerjasama dan saling terhubung mewujudkan Solok Selatan maju bersama dan sejahtera untuk semua,” tandas Sekda.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan telah menyatakan keseriusannya dalam penanganan masalah stunting. Komitmen ini ditandai dengan ditandatanganinya kesepakatan bersama dalam penurunan stunting di Solok Selatan oleh seluruh jajaran pemerintahan. (Med)