Guna mewujudkan kepatuhan dan mendukung program ketahanan pangan, pakan, dan energi nasional, Kabupaten Solok Selatan mulai melakukan penanaman tanaman serba manfaat, sorgum. Di tahap awal ini pemerintah dengan mengajak masyarakat mempersiapkan lahan seluas 566 hektar untuk ditanami sorgum.
Wamentan Harvick Hasnul Qolbi mengatakan kedatangannya beserta rombongan ke Solok Selatan menjadi bukti bawa di Indonesia pemerintah tetap hadir dan memberikan seluruh daya dan upayanya untuk memajukan masyarakat.
“Kalau pemerintah terus berinovasi, bergerak terus, masyarakat harusnya menyambut baik dan proaktoif. Kami di Kementan terus melakukan pengembangan, varietas alternatif seperti di sini bukan untuk substitusi. Seperti sorgum, poran, singkong, ini khasanah. Ini alternatif produk,” paparnya.
Untuk itu Harvick menyambut baik upaya pemerintah Kabupaten Solok Selatan untuk mendukung program ketahahan yang dicanangkan oleh pemerintah ini.
Sementara Bupati Solok Selatan H. Khairunas mengatakan adanya pencanangan kabupaten yang dipimpinnya menjadi sentra sorgum dinilai akan dapat meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
“Ini berkah untuk masyarakat Solok Selatan. Program ketahanan pangan tersebut menjadikan Solok Selatan sebagai cikal sentra sorgum nasional sehingga pasokan sorgum di Sumatera Barat dan nasional bisa terpenuhi. Hasilnya akan terlihat dari taraf perekonomian masyarakat,” kata Khairunas dalam sambutannya, Rabu (30/11/2022).
Kegiatan Pencanangan Program Solok Selatan Menuju Sentra Sorgum Nasional – Integrasi Pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Ketahanan Pangan, Ketahanan Pakan, dan Ketahanan Energi ini terlaksana hanya dalam satu bulan setelah pertemuan pertama Bupati Khairunas dengan Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.
Khairunas mengakui, sorgum memang masih terbilang baru didengar oleh masyarakat Solok Selatan. Namun pemerintah telah memastikan program tersebut telah terintegrasi langsung dengan pembeli siaganya/offtaker dari hasil panen masyarakat.
“Setiap petani dan kelompok tani telah menandatangani kerja sama dengan PT Sorgum Indonesia Grup… jadi semuanya sudah melakukan penandatanganan sehingga sudah terjamin pasar dan harganya,” terang Bupati.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Solok Selatan Zigo Rolanda mengatakan upaya pemerintah untuk menjadikan sentra sorgum ini menjadi berita gembira dan menumbuhkan harapan baru bagi masyarakat Solok Selatan untuk bisa menjadi lebih maju dan sejahtera.
“Solok Selatan terdiri dari 60% hutan dan lahan tidur, lalu sebagian besar pekerjaan penduduknya adalah bertani. Sehingga Solok Selatan dinilai menjanjikan dari segi apapun,” kata Zigo.
Zigo mengungkapkan berdasarkan data yang diterimanya, dalam waktu kurang dari satu bulan sudah terdapat sebanyak 560 hektar lahan petani yang siap untuk ditanami sorgum.
“Antusiasmenya luar biasa. Untuk itu perlu diselaraskan antara program pemerintah dengan petani dan pengusaha,” imbuhnya.
Dalam kunjungan ini, Kementan berikan bantuan kepada Pemkab Solok Selatan berupa dua unit mini ekskavator, empat unit traktor dan combine hesvester. Sementara untuk bantuan sapi akan dugulirkan pada tahun depan. (Med)