Padang, dutametro.com- Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar secara resmi melaunching inovasi pelayanan anak terintegrasi dalam rangka penurunan stunting di RSUD dr. Rasidin Padang, Jumat (21/06/2024).
Andree Algamar pun mengapresiasi launching tersebut karena stunting adalah masalah serius yang dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak dan akan sangat berpengaruh untuk terwujudnya Indonesia Emas 2045.
Permasalahan stunting disebutnya tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintegrasi dengan program lainnya. Kompleksnya masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif yang memerlukan pelaksanaan secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas.
“RSUD dr. Rasidin Padang sebagai fasilitas pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjut milik Pemko Padang harus memberikan kontribusi terhadap program tersebut dengan memberikan pelayanan anak terintegrasi yang melibatkan dokter spesialis anak, dokter spesialis rehabilitasi medis, perawat, fisioterapis, terapis wicara, laboratorium, radiologi, dan nutrisionis,” katanya.
Ikut hadir dalam kegiatan peresmian tersebut, Pj Ketua TP-PKK Kota Padang, Ny. Vanny Andree Algamar, Direktur RSUD dr. Rasidin Padang Dessy Susanti, Inspektur Kota Padang Arfian, Ketua Baznas Kota Padang Yuspardi, dan sejumlah pimpinan OPD di lingkungan Pemko Padang.
Dia pun berharap, inovasi pelayanan anak terintegrasi dalam rangka penurunan stunting di RSUD dr. Rasidin Padang dapat menurunkan angka prevalensi stunting di daerah tersebut.
“Berdasarkan amanat presiden Republik Indonesia bahwa pada tahun 2024 angka prevalensi stunting adalah 14,” harapannya.
Pada kesempatan sama, Andree Algamar juga meresmikan Poliklinik Anak Gangguan Tumbuh Kembang dan Nutrisi RSUD dr. Rasidin Kota Padang sebagai salah satu fasilitas penunjang inovasi pelayanan anak terintegrasi dalam rangka penurunan stunting.
Direktur RSUD dr. Rasidin Padang, Dessy Susanti menyebut, melalui inovasi pelayanan anak terintegrasi dalam rangka penurunan stunting itu mengajak semua pihak untuk ikut berkontribusi menurunkan angka stunting di Kota Padang.
“Pada inovasi pelayanan anak terintegrasi ini terdapat empat pelayanan, yaitu deteksi dan diagnosis gangguan tumbuh kembang, kuratif dan rehabilitatif gangguan tumbuh kembang, kuratif dan rehabilitatif gangguan ibu hamil dengan risiko tinggi, dan konsultasi nutrisi pendampingan psikolog terkait parenting dan pendampingan kerohanian,” katanya.
Dia pun mengapresiasi Baznas Kota Padang yang ikut ambil bagian dalam inovasi pelayanan anak terintegrasi dalam rangka penurunan stunting dengan ikut membantu menyediakan susu Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) untuk balita stunting.
“Ditargetkan balita stunting yang dirujuk dan dikelola oleh RUSD dan Baznas dapat keluar dari stunting dalam waktu tiga bulan,” ujar Dessy Susanti. (taufik/Charlie)