Sawahlunto, dutametro.com – Sawahlunto International Music Festival (SIMFes) 2024 akan cukup berbeda dengan SIMFes sebelumnya, tahun ini mengusung tema Heritage Wonderland dengan pendekatan musik Minangkabau dan Tribute Elly Kasim. Ini merupakan upaya pengarsipan musik Minangkabau dan Melayu yang kedepannya akan terus dilakukan setiap pagelaran SIMFes. Dan untuk tahun SIMFes dhandle oleh Komunitas Sawahlunto Youth Movement, Sabtu (30/11/2024) di Museum Gudang Ransoem.
Ketua Komunitas Sawahlunto Youth Movement Armen menyebut pengembangan objek SIMFes ini sangat direspon dan didukung oleh Menteri Kebudayaan RI Fadlizon. Dan untuk Tribute Elly Kasim sudah dapat izin dari keluarga.
“Selama 45 menit penampilan , tiga musisi medle membawakan lagu elly kasim, yakni lalang, Efrinon dan bluemoon. Kedepan SIMFes akan tetap di koridor pengarsipan lagu Minang dan Melayu,” kata Armen Jumat (29/11/2024).
Armen menambahkan, tahun ini musis mancanegara Jorge Yawri dari Colombia, Band Lyla dan dikombinasikan dengan musik etnit Minangkabau dan daerah lainnya.
“Kedepan, peserta mancanegara juga diharuskan membawakan musik etnik Minangkabau dan Melayu sehingga akan ada diplomasi budaya, musisi dari luar diharuskan membawa karya yang di tribute kan, spirit tetap dijaga dan diupayakan,” ungkap dia.
Sementara Penjabat (Pj) Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan menyebut, perayaan Hari Jadi Kota (HJK) Sawahlunto ke 136 tahun, 1 Desember 1888 – 1 Desember 2024 diisi dengan berbagai iven dan agenda. Disamping agenda wajib ritual makan Bajamba juga digelar SIMFes dan pagelaran seni serta budaya lainnya.
“Untuk prosesi makan bajamba, dimulai dari rapat paripurna istimewa DPRD, dilanjut arak-arakan dari rumah dinas wako menuju lokasi makan bajamba di lapseg, seterusnya ritual makan bajamba yang dimulai dengan niniak mamak Kanagarian yang ada di Sawahlunto,” kata Pj Fauzan, Jumat (29/11/2024).
Didampingi Kadis Kominfo dan Kadispora, Pj Fauzan Hasan berharap kegiatan ini dapat dipublikasikan diberbagai media, sehingga lebih dikenal luas dan dapat meningkatkan kunjungan ke Sawahlunto.
“Untuk iven budaya, penampilan Kuda Kepang di Museum Kereta Api dan Wayang Kulit di Info box Tangsi Baru,” terang dia.
Terkait penambahan objek di SIMFes, sengaja membawa nama besar Elly Kasim yang sudah tersebar keseluruh penjuru negeri dan karya-karyanya digemari maayarakat khususnya di tahun 2000 an. Dan ini kata dia, kita sandingkan atau kolaborasikan dengan musik etnik lainnya.
Adapun lagu-lagu Hits seperti Ayam den Lapeh, Bareh Solok, Ampun Mandeh dan lainnya begitu akrab di masyarakat Indonesia dan negara Melayu lainnya.
“Ini membuktikan begitu magisnya lagu Minang ditelinga masyarakat, dan ini yang kita coba sandingkan dalam SIMFes kali ini,” kata dia.(rki)