Sungai Penuh, dutametro.com – Suasana diarea taman makam Masyarakat Tiongha di Bukit Setiong, Kota Sungaipenuh tampak ramai pada jumat, (4 april 2025) pagi. Sejumlah warga keturunan Tionghoa berkumpul dan menggelar tradisi tahunan, yang dikenal Ceng Beng.
Beberapa warga tampak berpakaian seragam nominasi putih kuning yang dengan tulisan Masyarakat Tiongha Kerinci (MTK), Dan beberapa orang menggunakan pakaian biasa.
Ketua Masyarakat Tiongha Kerinci, Anton johanes yang menjadi juru bicara acara tersebut mengatakan, tradisi yang sedang berlangsung, dalam bahasa Hokian disebut Ceng Beng, dan atau Qing Ming dalam bahasa lain. Kedua istilah terminologi tersebut memiliki tujuan sama yakni tradisi ziarah kubur untuk menghormati para leluhur.
Untuk tahun ini Ceng Beng digelar pada 4 April setiap tahunnya. Pada tgl 21 maret lalu warga Tionghoa susah mulai membersihkan dan merapihkan area makam bersama-sama, dan beribadah bertepatan pada 4 April 2025.
Dalam tradisi tersebut, digelar mulai pagi hari di Gedung MTK dan langsung menyediakan berbagai macam makanan-minuman. Mereka kemudian menggelar ritual dan mendoakan para orangtua dan leluhur, baik yang dimakamkan di area setempat, maupun tempat lain. Prosesi Ceng Beng berlangsung sekitar 1 jam.
Usai berdoa, tiap warga menziarahi makam orangtua, sanak keluarga, serta leluhur masing-masing. Mereka merapihkan dan memperindah makam lalu mendoakan para leluhur dengan harapan Tuhan memberikan tempat terbaik. “Bagi orang Tionghoa, ziarah ini wujud dari penghormatan kami kepada leluhur. Dalam posisi apapun di manapun berada, kami akan selalu kembali mengenang jasa-jasa leluhur dengan membersihkan, menabur bunga, dan lainnya. Ini juga upaya reuni antar keluarga dan warga Tionghoa,” terang Anton joanes.
Di kesempatan Ziarah ini Anton Joanes juga berharap, Pemerintah Kota Sungai penuh dapat memberikan banyak perhatian terhadap makam Masyarakat Tiongha yang berada di bukit setiong, sebab seluruh warga Tionghoa yang berada di sini adalah masyarakat Kota Sungaipenuh “Ucapnya. (Jn)