Maluku Utara | Dutametro.com – Lembaga Pengawasan Independen (LPI) Maluku Utara menyoroti keras pelantikan 48 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov Maluku Utara yang dipimpin langsung Gubernur Serly Juanda Laos.
Menurut Koordinator LPI, Rajak Idrus, penempatan pejabat tersebut dinilai tidak sesuai disiplin ilmu dan sarat kejanggalan. Bahkan, LPI menemukan indikasi kuat bahwa sebagian pejabat yang dilantik tidak melalui mekanisme seleksi yang benar.
Rajak menyebut, dari 48 pejabat yang dilantik, sekitar 30 orang tidak mengikuti tahapan uji kompetensi (ujikom), interview, maupun wawancara.
“Ada pejabat ikut ujikom di PUPR tapi justru dilantik di Satpol PP. Ada juga pejabat yang meraih nilai tinggi di ujikom tapi malah tidak dilantik. Ini janggal dan cacat prosedural,” tegas Rajak, Rabu (27/8/2025).
LPI menilai pelantikan ini jauh dari harapan Gubernur Malut yang dalam pidatonya menekankan pentingnya birokrasi yang kompeten, produktif, dan profesional.
“Kalau benar semua pejabat dipilih berdasarkan ujikom yang ketat, rekam jejak bersih dari temuan BPK maupun masalah hukum, tentu kami akan apresiasi. Tapi kenyataannya tidak demikian,” sindir Rajak.
LPI bahkan menduga ada “permainan” dalam pengusulan nama pejabat yang dilantik. “Ini bukan murni hasil ujikom, tapi ada sentimen birokrasi dan intervensi oknum tertentu,” ungkapnya.
Sebagai contoh, LPI mengungkap adanya pegawai senior PUPR dengan latar belakang teknik sipil, nilai ujikom tinggi, dan rekam jejak bersih selama lebih dari 24 tahun, tiba-tiba dipindahkan ke posisi seksi di Satpol PP.
“Padahal pegawai ini tidak pernah tersangkut OTT atau kasus hukum. Justru pejabat yang lebih layak malah disingkirkan. Kami curiga ada dugaan permainan yang melibatkan Kepala Dinas PUPR, Risman Iriyanto Jafar, dan oknum birokrasi lainnya,” beber Rajak.
Atas temuan tersebut, LPI mendesak Gubernur Malut untuk segera meninjau ulang bahkan membatalkan pelantikan 48 pejabat tersebut.
“Proses ini cacat prosedur dan tidak masuk akal. Jika dibiarkan, hanya akan merusak mesin birokrasi dan mencederai visi ‘Maluku Utara Bangkit’ yang digaungkan gubernur,” pungkas Rajak.
Jack