Situbondo, dutametro.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya yang tertimpa musibah. Sebanyak 169 warga penerima manfaat menerima bantuan dana senilai total Rp372 juta untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Situbondo pada 25 September 2025 lalu.
Penyerahan bantuan tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, di Kantor Kecamatan Banyuputih, pada Selasa (14/10/2025). Dalam kesempatan itu, Bupati Rio menyampaikan bahwa seluruh bantuan bersumber dari pos Biaya Tak Terduga (BTT) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Situbondo.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan langkah cepat pemerintah daerah dalam merespons dampak bencana dan memastikan warga terdampak bisa segera bangkit. “Dana bantuan ini langsung dikirim ke rekening masing-masing penerima agar penyalurannya lebih transparan dan tepat sasaran. Dengan begitu, potensi penyalahgunaan bisa diminimalkan,” ujar Rio.
Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat dengan mekanisme penyaluran yang akuntabel. Proses verifikasi dilakukan secara ketat oleh tim gabungan dari BPBD, Dinas Sosial, dan perangkat desa setempat untuk memastikan penerima benar-benar terdampak.
Lebih lanjut, Bupati Rio menyampaikan bahwa bantuan ini bukan hanya sekadar bentuk tanggung jawab administratif, tetapi juga ekspresi empati pemerintah terhadap penderitaan masyarakat. “Kami hadir bukan hanya saat bencana terjadi, tetapi juga dalam masa pemulihan setelahnya,” tambahnya.
Bupati muda itu juga menginstruksikan camat serta kepala desa untuk memantau penggunaan dana bantuan agar sesuai dengan kebutuhan perbaikan rumah warga. Ia berharap tidak ada dana yang disalahgunakan atau dialihkan untuk keperluan lain di luar rehabilitasi rumah.
“Selain bantuan tunai, kami juga mendapatkan dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupa bahan bangunan seperti semen, genting, dan kayu. Dengan sinergi ini, kami optimistis perbaikan rumah warga bisa selesai lebih cepat,” ungkapnya.
Rio menambahkan bahwa kerja sama lintas instansi menjadi kunci utama keberhasilan penanganan pascabencana. Dengan koordinasi yang baik, katanya, setiap bantuan bisa lebih tepat guna dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Situbondo, Suhartono, menjelaskan bahwa gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,7 yang mengguncang Situbondo pada akhir September lalu telah menyebabkan ratusan rumah mengalami kerusakan dengan tingkat ringan hingga berat.
“Setelah pendataan dan verifikasi selesai, kami memastikan 169 warga memenuhi syarat untuk menerima bantuan tahap pertama ini. Penyaluran berikutnya masih kami persiapkan untuk wilayah lain yang terdampak,” ujarnya.
Ia menambahkan, setiap penerima bantuan memperoleh nominal yang berbeda tergantung tingkat kerusakan rumah. Untuk kerusakan berat, bantuan mencapai Rp15 juta, sedangkan untuk kategori ringan dan sedang disesuaikan berdasarkan hasil survei lapangan.
Sementara itu, Misrianto, warga Desa Sumberwaru, Kecamatan Banyuputih, tak mampu menyembunyikan rasa harunya setelah menerima bantuan Rp11 juta. Rumahnya mengalami kerusakan parah di bagian dinding dan atap akibat gempa.
“Alhamdulillah, bantuannya sudah masuk ke rekening. Besok saya langsung membeli bahan bangunan untuk mulai memperbaiki rumah,” katanya penuh rasa syukur.
Ia mengaku sangat terbantu dengan perhatian pemerintah daerah. Menurutnya, tanpa bantuan tersebut, ia akan kesulitan memperbaiki rumahnya karena kondisi ekonomi keluarga yang belum stabil pasca-bencana.
Kisah serupa juga datang dari Siti Aminah, warga lain penerima bantuan. Ia mengaku lega karena pemerintah bergerak cepat membantu warganya. “Kami merasa tidak sendirian menghadapi cobaan ini. Terima kasih kepada Bupati dan semua pihak yang telah peduli,” ungkapnya.
Bupati Rio juga berpesan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. Ia mengimbau warga untuk memperhatikan standar keamanan bangunan saat melakukan rehabilitasi agar rumah lebih tahan terhadap guncangan di masa mendatang.
Selain itu, ia mengajak masyarakat untuk memperkuat semangat gotong royong dalam proses perbaikan rumah. Menurutnya, kerja sama antarwarga menjadi energi positif untuk mempercepat pemulihan lingkungan pascabencana.
“Kita harus jadikan peristiwa ini sebagai pelajaran bersama. Bencana memang tidak bisa dihindari, tetapi dampaknya bisa kita kurangi dengan kesiapsiagaan dan solidaritas,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Situbondo, lanjutnya, juga tengah menyiapkan program jangka panjang berupa pelatihan bangunan tahan gempa dan simulasi evakuasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
Dengan penyaluran bantuan ini, Pemkab Situbondo berharap seluruh warga terdampak dapat segera menempati rumah mereka kembali dengan aman dan nyaman. Langkah ini sekaligus menjadi awal baru untuk menata kehidupan pascabencana dengan semangat kebersamaan.
Bupati Rio menutup sambutannya dengan harapan besar agar Situbondo semakin tangguh menghadapi berbagai ujian alam. “Semoga bantuan ini membawa keberkahan dan menjadi pengingat bahwa pemerintah selalu hadir untuk rakyatnya,” pungkasnya.
(Ags)