spot_img

Tiga Kepala Daerah Tapal Kuda Tanda Tangani Kesepakatan Agromerasi, Bupati Situbondo: Saatnya Kita Berlari Bersama

Situbondo, dutametro.com – Kabupaten Situbondo mencatat langkah penting dalam memperkuat kerja sama regional. Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menandatangani kesepakatan bersama dengan Bupati Bondowoso dan Bupati Jember untuk memperkuat pembangunan di segala bidang berbasis agromerasi. Penandatanganan ini menjadi tonggak baru bagi sinergi kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur.

Pertemuan tiga kepala daerah ini berlangsung hangat dan penuh semangat kolaborasi. Ketiganya sepakat bahwa penguatan kerja sama lintas kabupaten bukan hanya kebutuhan ekonomi, tetapi juga upaya strategis membangun kesejahteraan masyarakat secara merata.

Dalam sambutannya, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyampaikan bahwa Situbondo siap berlari cepat menuju arah pembangunan yang terintegrasi. “Agromerasi bukan hanya tentang ekonomi dan geografis, tetapi juga sangat kultural dan sosial,” ujar Mas Rio penuh optimisme.

Menurutnya, konsep agromerasi ini menekankan keterpaduan antarwilayah yang memiliki karakter agraris dan potensi sumber daya yang saling melengkapi. Situbondo dengan sektor perikanan dan pertaniannya, Bondowoso dengan komoditas perkebunan unggulannya, serta Jember dengan industri pengolahan dan pariwisatanya, dapat membentuk kekuatan ekonomi baru di kawasan timur Jawa Timur.

Mas Rio menambahkan, jauh sebelum adanya rencana penandatanganan ini, ketiga daerah tersebut sebenarnya telah saling terhubung dan bersinergi dalam banyak hal. “Kami ini sudah terhubung sebelum ada kesempatan ini. Produk Bondowoso dijual di Situbondo, wisatawan Jember datang ke Situbondo, dan pedagang Situbondo berbisnis di Jember. Itulah agromerasi yang hidup,” tegasnya.

Kerja sama yang telah terjalin secara alami di antara masyarakat, lanjutnya, kini perlu diperkuat secara kelembagaan dan terarah. Dengan adanya kesepakatan formal ini, pemerintah daerah dapat menyusun strategi pembangunan bersama yang lebih konkret dan berdampak luas.

Kesepakatan tersebut mencakup sejumlah bidang strategis, mulai dari pertanian, industri kecil dan menengah, pariwisata, pendidikan, hingga transportasi dan infrastruktur. Tiga daerah ini berkomitmen untuk saling mendukung dalam pengembangan kawasan berbasis potensi unggulan masing-masing.

Bupati Bondowoso menyambut baik kerja sama ini dengan menyebutnya sebagai bentuk nyata semangat guyub rukun antarwilayah. Ia berharap sinergi ini bisa meningkatkan daya saing regional dan mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah.

Sementara itu, Bupati Jember menegaskan pentingnya integrasi kawasan melalui pengembangan jalur logistik dan konektivitas antar daerah. Menurutnya, tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, potensi besar di wilayah Tapal Kuda sulit berkembang optimal.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Situbondo Mas Rio menekankan bahwa percepatan jalur transportasi, khususnya revitalisasi jalur kereta api Panarukan–Jember, merupakan kunci utama bagi kebangkitan ekonomi kawasan. “Kalau jalur itu aktif lagi, ribuan tenaga kerja akan terserap, biaya logistik turun 30 persen, dan Tapal Kuda hidup kembali,” tegasnya.

Revitalisasi jalur kereta api Panarukan–Jember sendiri telah masuk dalam daftar proyek strategis nasional (PSN) yang diharapkan segera terealisasi. Jalur ini tidak hanya akan memperlancar arus barang, tetapi juga menjadi penghubung mobilitas manusia antar daerah.

Mas Rio juga menilai bahwa penguatan agromerasi ini harus melibatkan peran aktif masyarakat dan pelaku usaha lokal. Pemerintah, katanya, hanya menjadi fasilitator yang memastikan setiap potensi daerah mendapatkan ruang tumbuh bersama.

Dalam pandangan Bupati muda ini, kerja sama lintas daerah akan mempercepat terwujudnya pemerataan pembangunan di kawasan timur Jawa Timur. Ia menegaskan, keberhasilan agromerasi sangat bergantung pada komitmen bersama dan konsistensi dalam pelaksanaannya.

“Kita ingin membangun kawasan yang tidak hanya tumbuh, tetapi juga berkeadilan. Petani, nelayan, pelaku UMKM, dan pelajar semuanya harus merasakan manfaat dari kolaborasi ini,” ujarnya.

Selain infrastruktur dan ekonomi, bidang sosial dan budaya juga menjadi perhatian dalam kesepakatan ini. Ketiga daerah sepakat untuk memperkuat pertukaran kegiatan budaya, pendidikan, serta kerja sama antarperguruan tinggi di wilayah Tapal Kuda.

Kolaborasi budaya ini diharapkan mampu mempererat jalinan sosial masyarakat, mengingat ketiga daerah memiliki sejarah dan tradisi yang saling beririsan. “Budaya itu perekat. Ketika budaya kita hidup, kerja sama akan tumbuh dengan sendirinya,” kata Mas Rio.

Bupati Situbondo juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi. Ia mengajak generasi muda di Situbondo, Bondowoso, dan Jember untuk mengambil peran aktif dalam membangun daerah melalui inovasi dan kewirausahaan.

Dalam kesempatan tersebut, ketiga kepala daerah juga menandatangani nota kesepahaman tentang pembentukan Forum Agromerasi Tapal Kuda. Forum ini akan menjadi wadah koordinasi lintas sektor untuk memastikan seluruh program berjalan efektif dan berkelanjutan.

Menutup pertemuan, Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo menyampaikan harapan besar agar kerja sama ini menjadi model pembangunan daerah yang kolaboratif dan visioner. “Kita ingin membuktikan bahwa dengan gotong royong, tiga daerah bisa menjadi satu kekuatan besar untuk Jawa Timur dan Indonesia,” ujarnya penuh semangat.

Dengan ditandatanganinya kesepakatan ini, Kabupaten Situbondo, Bondowoso, dan Jember resmi melangkah bersama menuju masa depan pembangunan berbasis agromerasi. Sebuah babak baru kerja sama regional yang diharapkan mampu menjadikan kawasan Tapal Kuda sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi baru di timur Pulau Jawa.

(Ags)

Must Read

Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
iklan

Related News