Situbondo, dutametro.com – Pemerintah Kabupaten Situbondo kembali mencetak sejarah baru dengan sukses menggelar Jambore Santri perdana di Alun-alun Situbondo, Jumat (31/10/2025). Kegiatan akbar ini menjadi momentum berharga dalam memperkuat peran santri sebagai generasi pelopor bangsa yang tangguh dan berkarakter.
Jambore Santri 2025 merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo bekerja sama dengan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Situbondo. Untuk pertama kalinya, para santri dari berbagai pondok pesantren ikut berbaur dalam kegiatan kepramukaan di bawah semangat kebersamaan dan pengabdian.
Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menilai Jambore Santri menjadi wujud nyata sinergi antara pemerintah daerah dan pesantren dalam membentuk generasi muda yang berkarakter kuat dan berjiwa kepemimpinan.
“Kegiatan ini bukan sekadar perkemahan, tapi juga wadah untuk membangun disiplin, semangat kebersamaan, dan jiwa nasionalisme para santri. Kita ingin santri Situbondo menjadi pelopor perubahan di masa depan,” ujar Bupati Rio.
Sementara itu, Wakil Bupati Situbondo, Hj. Ulfiyah, yang akrab disapa Mbak Ulfi, mengatakan bahwa Jambore Santri merupakan langkah awal untuk mengintegrasikan nilai-nilai kepesantrenan dengan semangat kepramukaan. Ia menegaskan kegiatan ini baru pertama kali digelar di Kabupaten Situbondo.
“Kita bekerja sama dengan Kwarcab Pramuka Situbondo untuk melaksanakan Jambore Santri ini. Alhamdulillah, antusiasmenya luar biasa. Ini menjadi sejarah baru bagi dunia pesantren di Situbondo,” kata Mbak Ulfi.
Menurutnya, peserta kegiatan berasal dari santri-santri yang aktif dalam kegiatan kepramukaan di bawah naungan pondok pesantren di wilayah kota Situbondo. Meskipun masih terbatas, sambutan dari pesantren lain cukup besar.
“Untuk tahun ini kita mulai dari pesantren terdekat. Namun, banyak juga pesantren dari wilayah barat Situbondo yang ingin bergabung. Karena itu, insyaallah tahun depan Jambore ini akan kita perluas lagi,” tuturnya.
Dengan mengusung tema “Santri Situbondo Pelopor dan Kesatria”, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk karakter santri yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara mental dan spiritual.
Menurut Mbak Ulfi, tema tersebut dipilih karena santri selama ini dikenal sebagai sosok yang tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga memiliki semangat juang dan keberanian yang tinggi. “Seperti semangat resolusi jihad, santri harus tangguh, disiplin, dan siap mengabdi untuk negeri,” jelasnya.
Sebanyak 15 pondok pesantren ikut serta dalam kegiatan ini, mengirimkan ratusan santri terbaik mereka untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kepramukaan, lomba ketangkasan, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan.
Di sela kegiatan, para santri juga mengikuti apel kebangsaan, lomba pionering, pentas seni islami, hingga diskusi kebangsaan yang mengangkat tema moderasi beragama dan cinta tanah air. Semua kegiatan itu dirancang untuk memperkuat karakter dan memperluas wawasan kebangsaan para peserta.
Ketua Kwarcab Pramuka Situbondo, dalam sambutannya, menyatakan bahwa Jambore Santri merupakan ajang pembelajaran luar kelas yang sangat positif. “Santri yang biasa menghabiskan waktu di pondok kini bisa belajar kemandirian dan kepemimpinan lewat kegiatan Pramuka,” ujarnya.
Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi ruang silaturahmi antarpondok pesantren, di mana para santri bisa saling mengenal, bertukar pengalaman, dan mempererat ukhuwah islamiyah. Hal ini dinilai penting dalam membangun jaringan generasi muda pesantren yang kuat dan berdaya saing.
Pada malam harinya, suasana Jambore semakin meriah dengan digelarnya api unggun dan pentas seni santri, menampilkan beragam kreasi dari masing-masing pondok pesantren. Lagu-lagu perjuangan dan salawat menggema di langit Situbondo, menambah semangat kebersamaan dan kekhidmatan acara.
Bupati Rio bersama Wakil Bupati Ulfiyah turut hadir dalam malam keakraban tersebut. Keduanya terlihat berbaur dengan para santri, menikmati pertunjukan sembari memberi motivasi agar generasi santri terus menjadi benteng moral bangsa.
“Jambore ini bukan hanya soal perkemahan, tapi juga pembentukan karakter. Kita ingin santri Situbondo menjadi kesatria yang tangguh, disiplin, dan siap mengabdi untuk masyarakat,” ujar Mbak Ulfi di hadapan para peserta.
Selain kegiatan fisik, Jambore Santri juga mengadakan kajian inspiratif tentang kepemimpinan santri di era digital. Para pemateri berasal dari kalangan akademisi, ustaz muda, dan pegiat pramuka yang memberi motivasi agar santri tetap berprestasi tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman.
Antusiasme masyarakat terhadap kegiatan ini pun sangat besar. Warga yang datang ke Alun-alun Situbondo ikut menyaksikan berbagai kegiatan dan memberikan dukungan kepada para santri peserta. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan begitu terasa di setiap sudut lokasi acara.
Menutup kegiatan, pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk menjadikan Jambore Santri sebagai agenda tahunan di Situbondo. Harapannya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga pembinaan karakter yang berkelanjutan bagi generasi muda pesantren.
“Tujuan utama kegiatan ini adalah forum silaturahmi antarpondok pesantren, sekaligus pembinaan mental dan karakter santri agar siap menghadapi tantangan zaman,” pungkas Wakil Bupati Ulfiyah penuh semangat.
Dengan keberhasilan Jambore Santri perdana ini, Situbondo meneguhkan dirinya sebagai Kabupaten Santri yang kreatif, kolaboratif, dan berkarakter kebangsaan, sekaligus memberi inspirasi bagi daerah lain untuk menggelar kegiatan serupa di masa mendatang.
(Ags)


