spot_img

BAWASLU Kota Sawahlunto Gelar Jumpers, Umumkan Hasil Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih

Sawahlunto,dutametro.com.-BAWASLU Kota Sawahlunto Gelar Jumpers, Umumkan Hasil Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih.Bawaslu Kota Sawahlunto menggelar acara Jumpa Pers bersama Awak Media se Kota Sawahlunto di ruang rapat Bawaslu di bilangan Kelurahan Lubang Panjang Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto, Selasa 4 April 2023.

Jumpa pers di gelar memenuhi Undangan Ketua Bawaslu Kota Sawahlunto Dwi Murini guna untuk mengumumkan hasil Pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih.

Dwi Murini selaku Ketua Bawaslu menyampaikan “Begitu pentingnya campur tangan para jurnalis di setiap tahapan program kerja Bawaslu, maka kami mengundang rekan-rekan pers agar dapat mempublikasikannya,” karena ini merupakan salah satu poin, dengan melakukan transfaransi masyarakat dapat percaya pada Bawaslu.
Maka dari itu rekan-rekan wartawan sangat diharapkan dapat menyebarluaskannya melalui publikasi media cetak, elektronik dan media online.
Segala bentuk kegiatan supaya bisa disesuaikan dengan anggaran,” pungkas Dwi Murini saat membuka acara.

Fira Hericel,S,Sos Ketua Divisi Pencegahan dan Partisipasi Bawaslu Kota Sawahlunto mengatakan, Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Kota Sawahlunto menemukan berbagai pelanggaran tahapan pemilu yang dilakukan oleh Panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).

Berbagai pelanggaran yang ditemukan antara lain melalui metode sampling kepada kepala keluarga (KK) dari empat (4) kecamatan yang ada di kota Sawahlunto, yang mana pelanggaran terbanyak di temukan adalah oleh pihak Pantarlih yang kurang teliti dalam melaksanakan tugasnya.

Pihak Bawaslu bersama jajaran mengambil sample dari 205 TPS.
Dari jumlah sample tersebut ditemukan 91dugaan pelanggaran dan 7 jenis pelanggaran.

Pelanggaran terbanyak adalah, jumlah pemilih yang salah dalam penempatan TPSnya, terdapat sebanyak 1.624 orang.
Pemilih yang sudah meninggal ada sebanyak 392 orang, pemilih yang tidak dikenal 181orang serta pemilih bukan penduduk setempat ada 1 orang dan prajurit TNI/Polri ada sebanyak 16 orang.

Bawaslu juga menemukan sebanyak 361 orang penyandang disabilitas yang tidak jelas kategorinya, dalam pencatatan ada 718 orang yang belum memiliki KTP-el tapi mereka sudah mempunyai kartu keluarga namun belum terdata, kata Fira Hericel. (Muchtar An)

Must Read

Iklan
iklan

Related News