Kabar Gembira, Mesjid Yang Berdiri di Tanah Pemkot Malang Bisa Diajukan Pembebasan Lahan

More articles

Kota Malang, Dutametro-Walikota Malang Sutiaji mengimbau masyarakat Kota Malang untuk mendaftarkan masjid-masjid yang tanahnya masih dikuasai oleh Pemerintah Kota Malang.

“Saya sampaikan kepada seluruh warga Kota Malang, manakala ada masjid yang tanahnya dimiliki Pemkot Malang, saya mohon untuk diajukan pembebasan. Kami berkomitmen untuk segera dimaksimalkan oleh seluruh yayasan. Insyaallah, jika sudah diserahkan akan lebih optimal,” terang Sutiaji, saat memberikan sambutan menjelang dilaksanakan Salat Id di Masjid Agung Jami’ Kota Malang, Senin pagi (2/5/2022).

Lebih lanjut Sutiaji mengaku bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait mekanisme pembebasan lahan tersebut. Ia pun mencontohkan, Masjid Sabilillah yang dulu tanahnya dalam penguasaan Pemkot Malang, kini telah dikelola oleh Yayasan Sabilillah, dan pengelolaannya terbukti lebih efektif.

“Sekali lagi saya imbau, sebarkan informasi ini pada semuanya. Pembebasan tanah ini untuk dapat segera dimaksimalkan oleh yayasan. Kami serahkan, kami lepas, agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” tutur orang nomor satu di Kota Malang itu.

Dalam kesempatan tersebut, Sutiaji juga meminta kepada Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, untuk mengajukan proposal pembangunan dan perawatan Masjid Agung Jami’ Kota Malang.

“Insyaallah, kami poskan 1 miliar [rupiah], dan akan kami anggarkan tahun depan untuk menjadi kontribusi Pemkot Malang. Uang ini adalah uang rakyat, dan masjid ini untuk kepentingan umat, sebagai fasilitas dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan,” ujar pria kelahiran Lamongan itu.

“Masjid Agung Jami’ ini menjadi kiblat bagi masjid-masjid di Kota Malang, dan telah menjadi percontohan dalam penerapan protokol kesehatan. Untuk itu kami berkontribusi guna pembangunan Masjid Agung Jami’ ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Agung Jami’ Kota Malang, KH Zainuddin Abdul Mukid, menyampaikan bahwa pihaknya selama ini telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk pembangunan dan renovasi masjid yang dibangun sejak 1890 tersebut.

“Sejarah mencatat, ada Sekda Mohammad Nur yang telah membantu pembangunan Masjid Agung Jami’ Kota Malang. Yang saya catat dengan tinta emas, pembangunan Masjid Agung Jami’ ini diresmikan pada tahun 2000 oleh Menteri Agama RI, Muhammad Tholchah Hasan. Bagian bawah sudah indah dan bersih, namun bagian atas masih perlu diperbaiki,” jelasnya

“Anggaran kami prediksi sebanyak 2 miliar [rupiah] guna perawatan bagian atas dan kubahnya. Saya kira orang-orang dermawan tidak akan keberatan untuk menyisihkan sebagian hartanya bagi kemaslahatan umat. Itu jangka panjangnya,” tandas KH Zainuddin.
(Teguh)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest