Normalisasi Sungai Batang Lunto beberapa tahun yang silam sudah dicanangkan oleh pemerintah Kota Sawahlunto sebagai sungai Wisata yang Asri.
Agar supaya Normalisasi itu terealisasi, berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah kota Sawahlunto untuk menjemput dana (pick up funds) ke Kementrian Pekerjaan Umum (PU) Sumber Daya Air, yakni melalui Walikota Deri Asta,SH, Wakil walikota H.Zohirin Sayuti,SE, Pejabat Bapenas RI, Barenlitbangda (Bapeda) Provinsi Sumatera Barat, Dinas PUPR Kota Sawahlunto beserta OPD lain yang terkait.
Normalisasi awal Tahap satu (1) yang akan dilaksanakan itu sepanjang 1,6 Kilo Meter (KM) dengan prakiraan dana puluhan milyaran rupiah, yang mana deadline tender pada bulan Oktober 2022.
Untuk Normalisasi sungai Batang Lunto pemerintah kota Sawahlunto sudah membentuk 4 Tim, yaitu :
Tim 1: tupoksinya sebagai Koordinator Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Konstruksi.
Tim 2 : Koordinator Tim Relokasi Pedagang.
Tim 3 : Koordinator Tim Sosialisasi dan Koordinasi.
Tim 4 : Koordinator Tim Pengawas Aset.
Banyak hal yang harus dilakukan oleh Tim yang sudah dibentuk pemerintah kota seperti Relokasi pedagang atau menyiapkan tempat bagi pedagang yang akan digusur (dipindahkan) dan melakukan sosialisasi kepada pedagang.
Ketika awak media Dutametro.com mengkonfirmasi salah seorang pedagang “R” alias “L” di pertokoan Rumah Bagonjong Pasar Remaja Kelurahan Pasar Kecamatan Lembah Segar Kota Sawahlunto yang memiliki beberapa kios mereka mengatakan bahwa, kami merasa keberatan untuk dipindahkan karena dagangan kami seperti ini tempat yang bagus memang dipinggir jalan dan mengenai Relokasi atau pemindahan lokasi dagang (tempat dagang) sampai saat ini belum ada satu pihak pun yang datang untuk memberikan Sosialisasi, pungkas “R”
Kalau di Tilik dari Deadline tender yang sangat kasif dan DIPA yang belum turun serta Tim Work yang tidak satu persepsi mustahil Normalisasi Sungai Batang Lunto itu akan terealisasi untuk mencapai Sawahlunto yang lebih baik atau hanya sekedar Wacana saja. (An)
