Minggu, September 8, 2024

3 Perkara yang Tidak Diampuni di Bulan Ramadan

More articles

Dutametro.com – Seperti kita ketahui bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan, bulan di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala mengampuni hamba-hambaNya di dalam bulan Ramadan. Tapi itu tidak berlaku terhadap 3 perkara yang justru tidak akan mendapat ampunan bila dilakukan di bulan Ramadan. Perkara apa saja itu?

Dalam sebuah kajian sunnah di Jakarta Ustadz Ahmad Zainuddin Lc menjelaskan, hadis riwayat Imam Ibnu Khuzaimah, Imam Ahmad, Imam Baihaqi, Imam Bukhari dalam kitabnya ‘Al-Adabul Mufrad’ dan hadisnya dishahihkan oleh Imam Al-Albani Rahimahullah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu’Anhu, ia bercerita:

Kemudian dijelaskan Ustadz Zainuddin, “Bahwa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa Sallam menaiki mimbar, Lalu beliau mengucapkan sebanyak tiga kali: Aamiin”.

Sedangkan arti “aamiin” adalah “Ya Allah, kabulkanlah”. Jadi ini berarti beliau seakan-akan mengatakan: ‘Ya Allah kabulkan, Ya Allah kabulkanlah, Ya Allah kabulkanlah.’ Beliau ketika naik ke atas mimbar mengucapkan itu tiga kali.

Lalu beliau ditanya: “Wahai Rasulallah, engkau belum pernah melakukan ini sebelumnya. Ada apa?”

Maka Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda.

Yang pertama:

“Jibril Alaihis Salam berkata kepadaku: “Sungguh sangat merugi seseorang yang ia masuk ke dalam bulan Ramadan lalu tidak diampuni dosanya,” Kata Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam: ‘Aku pun mengucapkan: Aamiin (Ya Allah, kabulkanlah).

Mungkin kita bertanya-tanya, tentu aneh, bulan ampunan tapi tidak diampuni. Kemudian dari hadis ini kita tahu bahwa ada orang-orang yang tidak diampuni dalam Ramadan. Maka oleh sebab ini berhati-hatilah terhadap perkara-perkara ini.

Lalu yang kedua:

Jibril ‘Alaihis Salam berdoa: “Sungguh sangat merugi seseorang yang disebutkan nama engkau di hadapannya lalu ia tidak bershalawat atasmu. Maka aku pun mengucapkan: Ya Allah, kabulkanlah’

Ini adalah orang yang semestinya disebutkan Nama Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam di hadapannya dia bershalawat. Dan shalawat amalannya mudah. Menggerakkan lisan, tidak sulit, tetapi dia tidak mau bershalawat atas Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Selanjutnya disebutkan Ustadz Zainuddin, “Maka saya nasihatkan kepada para jamaah, jika anda melihat televisi dan di dalamnya ada orang yang mengucapkan nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bershalawatlah. Karena amalannya muda. Tapi ada orang yang aturan amalannya mudah tapi dia tetap tidak mau beramal. Ini sangat merugi,” tuturnya, dai yang berkhidmat di kajian Dakwah Sunnah tersebut.

Yang ketiga:

‘Jibril ‘Alaihis Salam berdoa: ‘Sungguh sangat merugi seseorang yang mendapati kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya lalu ia tidak masuk surga, karena tidak mengurusnya. ‘Maka aku pun mengucapkan: ‘Ya Allah, kabulkanlah’

Bahkan ada orang yang mempunyai kesempatan masuk surga, yaitu mengurus kedua orang tua, ternyata dia tidak mengurus, akhirnya tidak memasukkannya ke dalam surga. padahal dia mendapati orang tuanya atau salah satu dari keduanya untuk dia berbakti kepadanya, tetapi dia tidak mau berbakti, akhirnya dia tidak masuk ke dalam surga.

Maka inilah perkara yang menjadi dasar tema kita, ‘Tidak diampuni di dalam Ramadan’.

Kemudian ustadz Zainuddin menyebutkan ada hadis lain riwayat Imam Tirmidzi dan hadisnya dishahihkan Imam Al-Albani Rahimahullah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Sungguh sangat merugikan seseorang yang disebutkan namaku di hadapannya tetapi dia tidak bershalawat atasku. Dan sungguh sangat rugi seseorang yang ia masuk dalam bulan Ramadan kemudian berlalu Ramadan sebelum diampuni dosanya. Sungguh sangat rugi seseorang mendapati di sisinya (orang tua tersebut tinggal bersamanya) kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya dalam keadaan tua tetapi tidak memasukkannya ke dalam surga.'(HR. Tirmidzi)

Selanjutnya dari hadis di atas bisa disimpulkan bahwa ada perkara yang tidak diampuni di bulan Ramadan, yakni orang-orang yang ketika mendengar nama Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, namun tidak bershalawat kepada Beliau. Kemudian perkara yang tidak diampuni lagi yakni seseorang yang masih memiliki orang tua baik dua-duanya masih hidup atau salah satu masih hidup tetapi tidak mau mengurusnya.

Wallahu A’lam.(H.A)

- Advertisement -spot_img

Latest