spot_img

Balai Bahasa Propinsi SumBar Adakan Kegiatan Lokakarya Memverifikasi Kosa Kata Bahasa Mentawai

Sikakap,Dutametro.com–Balai Bahasa Propinsi Sumatera Barat (BBPSB) melakukan kegiatan lokakarya hasil Identifikasi Kosakata Bahasa Mentawai, dengan peserta 30 orang, kegiatan Lokakarya di aula CDRM Sikakap, Selasa-Rabu (8-9/7/2025).

Diana, Widyabasa Ahli Madya, Sekaligus Ketua Pelaksana, mengatakan, Lokakarya ini bertujuan untuk memverifikasi kosakata bahasa Mentawai yang telah diidentifikasi pada bulan Mei lalu, oleh tim perkamusan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat (BBPSB), dalam kegiatan lokakarya ini melibatkan peserta terdira atas pemuka masyarakat, tokoh adat, aparat pemerintah, dan praktisi bahasa dan budaya Mentawai yang tentunya mamahami bahasa Mentawai dengan sangat baik, Ujarnya.

Pembukaan Lokakarya Hasil Identifikasi Kosakata Bahasa Mentawai Selasa, (8/7/2025) sekira pukul 08.00 Wib, dibuka secara resmi oleh Camat Sikakap, Victor S, berpesan, agar masyarakat Mentawai ikut menjaga dan melestarikan bahasa Mentawai dengan baik, kepada seluruh peserta lokakarya hasil identifikasi kosakata bahasa Mentawai membantu tim kamus bahasa Mentawai dari Balai Bahasa Propinsi Sumatera Barat untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam menyusun kamus bahasa Mentawai, Ucapnya.

Diana, menerangkan,Di kegiatan hari pertama setelah pembukaan kegiatan dimulai dengan diskusi kelompok, Tim perkamusan BBPSB membentuk tiga kelompok dari 30 peserta yang telah ditetapkan, tuturnya.

Setiap kelompok terdiri atas 10 orang peserta, didampingi oleh 1 orang narasumber, dan 1 orang tim perkamusan BBPSB.

Setiap kelompok membahas 215 entri atau kosakata Bahasa Mentawai, Total kosakata dari hasil identifikasi yang dibedah oleh peserta saat lokakarya berjumlah 645 kosakata.

Di hari kedua kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan secara detail dan menyeluruh setiap kosakata hasil identifikasi melalui sidang pleno, Setiap kelompok diwakili ketua kelompok, menyampaikan hasil pembahasan yang telah mereka sepakati pada diskusi kelompok sebelumnya, untuk disampaikan dalam forum pleno, ungkapnya.

Di Sidang Pleno, Ucap Diana, Kelompok lain menanggapinya dengan memberikan persetujuan, kritikan, dan saran perbaikan atas hasil yang dipaparkan.

Perbaikan yang dilakukan dapat berupa fonologi (pengucapan), morfologi (pembentukan kata), sintaksis, dan semantik (pendefinisian/makna) kosakata. Setiap kelompok—harus—mampu mempertahankan hasil diskusi kelompok mereka dan juga harus menerima usulan perbaikan dari kelompok lain jika usulan tersebut lebih tepat.

Sidang pleno merupakan kegiatan yang sangat menarik karena peserta saling interupsi untuk memberikan pendapat. Kadangkala, saat sidang pleno, banyak muncul kosakata baru yang belum teridentifikasi oleh tim perkamusan BBPSB. Sidang pleno sungguh sangat alot sehingga kegiatan pada hari kedua berlangsung hingga pukul 19.30 WIB. Semoga pekerjaan ini bernilai kemuliaan.
Kosakata hasil lokakarya ini akan dijadikan bahan untuk tahapan selanjutnya, yaitu Sidang Komisi Bahasa Daerah (SKBD) Mentawai yang akan dilaksanakan pada bulan September 2025. Dalam SKBD, kosakata yang telah dirampungkan dalam lokakarya akan dikaji kembali secara leksikologi dan leksikografi bersama pakar perkamusan.
Kosakata Mentawai yang unik, eufonik, dan tidak berkonotasi negatif, yang dibahas saat SKBD, berpeluang untuk diusulkan sebagai calon warga bahasa Indonesia dan dimuat dalam KBBI. Target BBPSB dalam pengayaan kosakata untuk KBBI adalah 500 entri/lema, Ungkap Diana. (SL)

Must Read

Iklan
iklan

Related News