Padang, Dutametro – Secara resmi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. membuka Kampus Merdeka Fair 2022 dan Mendikbud mengatakan untuk memperkuat kolaborasi dan gotong royong bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar.
Ia juga menyampaikan kampus harus melakukan banyak melakukan penyesuaian dalam pengembangan Merdeka Belajar dan tidak hanya kampus yang berubah tetapi juga dunia industri, industri sekarang harus menjadi mitra bagi Kementerian dan Perguruan Tinggi, menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam upaya transformasi sistem pendidikan.
“Berubah bukanlah hal yang mudah tapi kita perlu ingat juga, tidak ada hasil yang mengkhianati upaya, kita telah buktikan lewat implementasi MBKM” jelasnya.
Kampus Merdeka yang digelar perdana di UNP ini merupakan kebijakan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Dan Universitas Negeri Padang (UNP) dipercaya menjadi tuan rumah pelaksanaan Kampus Merdeka Fair di Gedung Auditorium UNP Kampus Air Tawar UNP pada Sabtu (08/10). Acara ini dilaksanakan selama dua hari, yakni dari 08 Oktober – 09 Oktober 2022.
Pemilihan Universitas Negeri Padang tentulah tidak sedemikian semata-mata ditunjuk, tak lain dan tak bukan itu adalah atas keberhasilan Universitas Negeri Padang dalam mencapai prestasi khususnya dalam kegiatan mahasiswa diluar kampus.
Sementara itu, Dr.M. Adri, MT. Selaku PIC Kampus Merdeka Fair mengatakan Kegiatan Kampus Merdeka Fair Universitas Negeri Padang dihadiri oleh 37 perguruan tinggi yang sudah melakukan konfirmasi di lingkungan Kemendikbud Riset Dikti serta 8 perguruan tinggi di lingkungan perguruan tinggi Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Dengan jumlah peserta 150 utusan dari perguruan tinggi dan 671 mahasiswa yang akan mengikuti program Training. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada UNP yang sudah dua tahun berturut-turut meraih penghargaan terbaik capaian IKU Kemendikbud Ristek.
Kemudian Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D selaku pembuka acara tersebut dalam sambutanya ia menyampaikan apresiasinya kepada tuan rumah penyelenggara kampus merdeka belajar tahun 2022 ini yang telah mempersiapkan segala rangkaian acara untuk dua hari ini. Untuk merayakan dan mengimplikasikan berbagi cerita dari para peserta program MBKM serta menggelorakan semangat kampus merdeka ini pada seluruh civitas akademika kita serta juga seluruh mitra kerja sama kita.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini diketahui sudah berjalan dua tahun bahkan lebih, semakin tahun semakin banyak peserta program kampus merdeka dan yang sangat menarik program serupa ini mulai mereplikasi di banyak negara, banyak replikasi di akhir-akhir ini yang bercerita berwacana beberapa masih sifatnya wacana untuk mengembangkan sistem mikro reperensial didalam pembelajaran Pendidikan tinggi kedepan kita sudah melaksanakannya dua setengah tahun ini.
Ia juga menyampaikan harapannya untuk “perguruan-perguruan tinggi yang menyelenggarakan program MBKM yang diselenggarakan oleh masing-masing kampus yang juga bisa berkolaborasi di lintas kampus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan mitra-mitra internasional” tuturnya
Rektor Universitas Negeri Padang, Prof. Ganefri. Ph.D. dalam sambutannya mengatakan UNP sangat mendukung kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan UNP juga terus mensosialisasikan kepada mahasiswa mengenai MBKM ini. Selain itu, menurut Rektor UNP terdapat program-program yang menarik dan semua berkesempatan mengikutinya. Salah satunya adalah Indonesia Internasional Mobility Award, yakni pertukaran mahasiswa ke luar negeri selama satu semester dan dibiayai oleh negara.
“Saat ini sudah ada dua angkatan. Angkatan pertama ada delapan orang yang lolos dan angkatan kedua sebanyak tujuh orang yang lolos. Mereka ada yang belajar di London, Australia, Amerika, dan beberapa negara lainnya. Semua mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan itu dengan syarat lolos seleksi,” jelasnya.
Jadi dengan adanya kampus merdeka ini Prof Ganefri berharap mahasiswa lebih memiliki kemampuan. Dengan begitu mahasiswa bisa diandalkan oleh pihak industri.
Ditambahkan Ganefri, pada perguruan sebuah perguruan tinggi yang disasar adalah kelulusan. Bagamana kelulusan ini untuk menghadapi dunia pasca kelulusan. Budaya yang baru memang bakal menimbulkan ketidaknyamanan. Pimpinan perguruan tinggi harus berpikir Kedepan. Proses transformasi itu harus kita hargai agar lebih berkembang. Saya sangat mendukung merdeka belajar ini”, ucap Ganefri .
Sc