Kediri ,dutametro.com.- Mediasi yang dilakukan antara perwakilan massa yang menamakan diri Forum Aliansi Dhoho Djayati setelah mereka menggelar mimbar bebas di dua tempat, akhirnya dijembatani oleh Ketua DPRD Kabupaten Kediri untuk duduk bersama, Senin (9/10/2023).
Dalam tuntutannya, meminta Bupati Kediri Hanindhiuto Himawan Pramana mencopot Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri dan oknum guru terkait permasalahan di SMPN 2 Kras Kediri.
Perwakilan massa kemudian diterima Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dodi Purwanto. Disampaikannya, perwakilan aliansi menyampaikan dua aspirasi. “Saya akan mengklarifikasi kebenaran berita tersebut,”ucapnya.
Sementara terkait perundungan Masih kata Dodik, bahwa pemerintah melalui Dinas Pendidikan tengah fokus terhadap masa depan anak. “Yang lebih utama adalah masa depan anak itu,”tegasnya.
Dilain pihak, Supriyo mewakili LSM Saroja langsung menyatakan keluar dari aliansi dan menyatakan menarik laporan resmi dilakukan bersama Aliansi Dhoho Djayati ke Polres Kediri.
“Dengan ini saya menyatakan keluar dari aliansi dan Saroja menyatakan menarik kembali melaporkan Kadiknas dan kepala sekolah ke Polres Kediri,” ungkapnya.
Kesimpulan pertemuan yg dimediasi oleh ketua DPRD Kabupaten Kediri, ini hasilnya :
“Disepakati bahwa permasalahan dugaan perbuatan perundungan di SMPN 2 Kras semua pihak menghormati proses di Unit PPA Satreskrim Polres Kediri
“Bahwa Kepala Dinas Pendidikan mengklarifikasi terkait laporan masuk adanya dugaan percobaan pemerasan terhadap sekolah oleh oknum tertentu, MEMANG ADA, disertai bukti-bukti rekaman percakapan dll. Oleh karenanya permasalahan tersebut agar dilaporkan kepada pihak berwajib oleh pihak yang merasa dirugikan.
“Kepala Dinas Pendidikan menjelaskan bahwa pada hari Senin, 9 Oktober 2023 ada kegiatan pembukaan turnamen sepak bola guru. Dalam rangka peringatan Hari Olahraga Nasional 2023. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sudah direncanakan oleh Dinas Pendidikan. Sedangkan kegiatan lain di tempat yang sama, setelah itu merupakan spontanitas dan solidaritas guru-guru olahraga. Terhadap hal tersebut, diserahkan Inspektorat untuk menindaklanjuti.
“Kepala Dinas Pendidikan meminta ma’af kepada teman teman LSM dan media atas kesalahpahaman yang terjadi selama ini, termasuk selama audiensi.(Ndi)