Sabtu, Juli 27, 2024

Perempuan 11 Tahun di Spanyol Diperkosa 6 Bocah Laki-laki Beramai-ramai

More articles

Barcelona, Dutametro.com – Sebuah kasus yang menggemparkan publik Spanyol, dimana seorang anak perempuan berusia 11 tahun diperkosa beramai-ramai oleh enam bocah laki-laki di dekat Barcelona.

Akibat dari kasus ini telah memicu perdebatan sengit di kalangan publik tentang bagaimana cara menghentikan kekerasan yang menimpa anak-anak perempuan yang berkembang di kalangan anak-anak di bawah umur.

Sementara itu stasiun televisi Catalan melaporkan sebenarnya kejadian anak perempuan yang diperkosa pada November lalu di sebuah pusat perbelanjaan di Badalona. Korban dilaporkan dipaksa masuk ke toilet dengan todongan pisau oleh enam anak di bawah umur yang selanjutnya diperkosa beramai-ramai.

Setelah dikonfirmasi kepada polisi Mossos d’Esquadra, seperti dikutip AFP, Sabtu (11/3/2023), mengatakan pihaknya telah menerima pengaduan dari keluarga perempuan korban perkosaan itu pada bulan Desember tentang pelecehan seksual yang mencakup berbagai pelanggaran, termasuk pemerkosaan yang melibatkan anak-anak di bawah umur.

Namun mereka menolak memberikan rincian lebih lanjut, dengan pertimbangan usia dari mereka yang terlibat.

Sedangkan pihak jaksa penuntut mengatakan mereka tidak dapat mengkonfirmasi informasi apapun tentang gugatan pihak perempuan karena penyelidikan dilakukan secara tertutup.

Disisi lain otoritas lokal di Badalona, sebuah kota tepi pantai dengan 223.000 penduduk, 10 kilometer (enam mil) utara Barcelona, menyatakan kemauan untuk bergabung dengan penuntutan dalam persidangan di masa depan untuk membela perempuan korban kekerasan seksual oleh kelompok penyerang.

Sementara di bawah hukum Spanyol, pihak ketiga manapun dapat bergabung dalam penuntutan, meskipun mereka tidak dirugikan secara langsung.

Akan tetapi, dengan laporan media yang mengatakan sebagian besar tersangka penyerang berusia di bawah 14 tahun usia legal untuk tanggung jawab pidana di Spanyol hanya sedikit yang kemungkinan akan dibawa ke pengadilan.

Sedangkan beberapa minggu yang lalu, kantor kejaksaan remaja meminta agar kedua tersangka tertua, yang berusia 14 tahun, ditahan di sebuah pusat penahanan khusus, tetapi hakim hanya menyetujui satu kasus, dengan yang lain diizinkan keluar dalam hukuman masa percobaan.

Terkait dengan laporan media lokal mengatakan saudara laki-laki korban menerima pesan ancaman tanpa nama setelah keluarga mengajukan pengaduan ke polisi, yang pada akhirnya berhasil melacak orang yang mengirim pesan tersebut.

Pada hari Jumat, bagian remaja dari pengadilan tinggi Catalan mengkonfirmasi pengiriman tersangka pengirim pesan, seorang anak di bawah umur, ke fasilitas penahanan tertutup selama enam bulan penahanan.

Sementara itu kasus ini telah menimbulkan kekhawatiran luas di Spanyol atas meningkatnya jumlah kasus diperkosanya anak di bawah umur.

Menurut keterangan Kepolisian Daerah Montserrat Escude, mengatakan “Sebagai masyarakat, kami memiliki masalah dan kami sangat perlu menangani pendidikan emosional dan seksual anak di bawah umur ini,” ujarnya.

Selanjutnya disebutkan, “Situasi tersebut mengharuskan kita semua memahami dan memeriksa apa yang terjadi pada kita sebagai masyarakat, karena perilaku ini tidak dapat ditoleransi namun telah menjadi normal,” lanjut kepolisian.

Menurut angka yang dirilis oleh polisi Catalan menunjukkan bahwa tahun lalu, 12 persen kejahatan seksual di wilayah timur laut Spanyol yang kaya ini dilakukan oleh anak di bawah umur.

“Seiring dengan semakin mudanya para pelaku, kita juga harus meningkatkan pendidikan seks untuk remaja,” bunyi penggalan sebuah tajuk rencana di La Vanguardia, surat kabar utama Barcelona, Jumat, menunjuk pornografi sebagai perhatian utama terkait kekerasan seksual remaja.

Sedangkan pada tahun lalu, lanjut surat kabar tersebut, polisi telah menyelidiki 1.023 anak di bawah umur di bawah usia 14 tahun atas berbagai pelanggaran, di mana sekitar 100 di antaranya melibatkan pelanggaran seksual.(HA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest