spot_img

Pejabat Militer Rusia Tewas Ditembak Saat Lari Pagi

Moskow – Seorang pembunuh tak dikenal dilaporkan telah menembak mati seorang pejabat militer Rusia yang memimpin sebuah kapal selam di Laut Hitam. Insiden tersebut terjadi saat pejabat militer Rusia itu sedang lari pagi. Ukraina telah memasukan nama pejabat militer Rusia tersebut dalam daftar hitam dan diduga sebagai penjahat perang.

Sementara dilansir kantor berita Reuters dan Channel News Asia, Rabu (12/7/2023), badan investigasi utama Rusia mengatakan Stanislav Rzhitsky (42) ditembak mati pada Senin (10/7) pagi waktu setempat di kota Krasnodar, Rusia selatan.

Adapun alamat dan detail pribadi Rzhitsky muncul di situs web Ukraina, Myrotvorets (Peacemaker), database tidak resmi yang luas dari orang-orang yang dianggap sebagai musuh Ukraina.

Sedangkan pada hari Selasa (11/7) kata “Dilikuidasi”, dengan huruf merah, ditumpangkan pada fotonya di situs tersebut.

Sementara itu Anton Gerashchenko seorang penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina menuliskan di Twitter bahwa media Rusia menuding Ukraina mendalangi pembunuhan tersebut. Namun dia tidak berkomentar apakah kecurigaan itu bisa dibenarkan.

Gerashchenco menyebut “Sejauh ini polisi Rusia tidak dapat menemukan satu pun kamera pengintai yang akan menunjukkan kejahatan yang sedang dilakukan. Pencarian terus berlanjut,” katanya.

Menurut Baza, saluran Telegram Rusia dengan tautan ke layanan keamanan, mengatakan pembunuh itu bisa saja melacak pergerakan Rzhitsky di Krasnodar pada aplikasi tempat dia memposting detail rute joging regulernya dan berapa lama dia menyelesaikannya.

Adapun media pemerintah Rusia dan blogger perang menyebut Rzhitsky adalah wakil kepala mobilisasi militer di kota Krasnodar dan sebelumnya memimpin kapal selam “Krasnodar” di Laut Hitam.

Dia ditembak empat kali di punggung dan dada dan meninggal di tempat, menurut laporan media tersebut.

Sedangkan menurut saluran Telegram yang digunakan oleh partisan pro-Ukraina yang telah mengklaim ratusan serangan sabotase di dalam wilayah Rusia mengatakan tanpa menyebutkan bukti bahwa Rzhitsky dicurigai terlibat dalam serangan rudal jelajah yang diluncurkan kapal selam pada Juli 2022 yang menewaskan sedikitnya 23 orang termasuk seorang anak perempuan berusia 4 tahun di kota Vinnytsia, Ukraina.

Dilaporkan sebelumnya bahwa setidaknya dua tokoh Rusia pro-perang lainnya di database Myrotvorets telah dibunuh di Rusia sejak Moskow menginvasi Ukraina hampir 17 bulan lalu. Termasuk serangan-serangan bom menewaskan jurnalis Darya Dugina pada Agustus tahun lalu dan blogger perang Vladlen Tatarsky pada April.

Ororitas Rusia menyalahkan Ukraina atas serangan-serangan itu, tapi Ukraina membantah terlibat dan mengatakan bahwa itu adalah hasil dari pertikaian Rusia.(H.A)

Must Read

Iklan
iklan

Related News