spot_img

Festival Anak Nagari, Upaya Lestarikan Permainan Tradisional

Batusangkar- dutametro.com- Pelestarian permainan tradisional seperti cakbur, pacu elo upia kelapa, congklak dan pacu golong golong ban ditampilkan dalam Festival Anak Nagari yang digelar selama tiga hari, mulai 14 hingga 16 November 2025, yang diadakan dilapangan Cindua Mato Batusangkar dengan mengusung tema “Mangana Maso Lalu Mambangkik Batang Tarandam”.

Ini merupakan mewarisi budaya, sekaligus menjadi sarana edukasi bagi generasi mu­da di tengah maraknya permainan digital berbasis gawai.

Hari pertama, suasana lapangan dipenuhi nuansa tradisional, semangat peserta dari berbagai nagari hadir meramaikan festival anak nagari permainan tradisional, serta antusiasme warga yang menyambut acara dengan penuh kegembiraan.

Beragam kegiatan menarik turut memeriahkan festival ini. Mulai dari penampilan silat tradisional hingga UMKM yang menjajakan makanan khas tradisional seperti niro talua, karupuak kuah dan lain sebagainya.

Dalam keterangnnya, Ketua pelaksana Bayu Gaskin mengungkapkan apresiasi dan rasa bangganya terhadap panitia dan masyarakat, terutama dari Nagari Andaleh Baruih Bukik Kecamatan Sungayang yang dengan semangat luar biasa hadir mengikuti festival anak nagari dan juga kami ucapkan terima kasih kepada pemerintahan nagarinya yang mensuport warga andaleh untuk berpartisipasi,” ujar ketua KNPI Tanah Datar.

“Festival anak nagari ini bukan sekadar pesta rakyat, tetapi juga bukti bahwa masyarakat kita memiliki komitmen kuat untuk melestarikan adat dan budaya Minangkabau di tengah perkembangan zaman,” ujarnya.

Ia menambahkan, bahwa Festival Anak Nagari ini mengandung makna utama: pelestarian budaya, pemberdayaan ekonomi lokal, dan penguatan silaturahmi. Festival ini menjadi wadah untuk kembali memeperkenalkan permainan tradisional kepada anak anak sekarang yang sekarang sibuk dengan android mereka masing masing.

Terpisah, Radianus dalam penyampaiannya, menyebutkan bahwa permainan tradisional bukan sekadar hiburan, melainkan media pembelajaran yang sarat nilai kebersamaan, sportivitas, dan kearifan lokal. Pemda tentu mendukung agar kegiatan seperti ini bisa terus diselenggarakan lebih komprehensif tiap tahunnya dan harapan kami kedepannya pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya,” tutup Kabid Olah Raga ini. MNH

Must Read

Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
Iklan
iklan

Related News