Jalan Tak Kunjung di Perbaiki Warga Tidak Perbolehkan Truk Pengangkut Batubara Melintas

More articles

Sawahlunto, dutametro.com -Jalan Tak Kunjung di Perbaiki Warga Tidak Perbolehkan Truk Pengangkut Batubara Melintas. Puncak kekesalan masyarakat Sawahlunto terkait kondisi jalan provinsi yang tidak kunjung diperbaiki khususnya diruas jalan waringin lubang panjang, masyarakat setempat melarang truk pengangkut batubara untuk melintas. Pasalnya kondisi jalan tersebut semakin menyempit akibat terban dan longsor. Menurut masyarakat jalan tersebut semakin parah rusaknya diakibatkan oleh lalulalang truk batubara yang semakin banyak dalam minggu ini.

Masyarakat lubang panjang yang juga ketua RW 01 Alfrimen menyebut, pelarangan ini bukan tanpa alasan, tetapi kondisi jalan yang memang semakin parah untuk dilalui dan riskan akan bahaya kecelakaan.
“Mobil-mobil pengangkut batubara ini semakin memperparah kondisi jalan, hampir setiap hari mulai dari pagi sampai malam, truk-truk ini melintas dengan berkonvoi,” kata dia kepada dutametro.com .

Dia menilai, angkutan batubara ini semestinya tidak diperbolehkan melintas didalam kota karena sudah ada akses jalan angkutan batubara, yakni ruas padang sibusuk tembus ke Perambahan Talawi.

Sudah cukup lama masyarakat Sawahlunto mengeluhkan kondisi jalan Provinsi yang ada disepanjang kota ini yang rusak, terban, bergelombang dan juga patah. Kondisi jalan itu dirasakan telah cukup lama namun belum ada perbaikan maksimal dilakukan oleh pihak berwenang.

Kondisi jalan tersebut membuat banyak warga menumpahkan kekesalannya dengan mengupload foto jalan rusak itu di media sosial dengan harapan jalan tersebut bisa diperbaiki. Pihak yang berwenang bahkan tampak tidak begitu mempedulikan apa yang menjadi keluhan masyarakat, terlihat jalan-jalan yang rusak itu hanya ditimbuni dengan material tanah.
“Ini lebih bahaya lagi, jalan ditimbun dengan tanah, jika hujan tentu akan licin yang bisa membahayakan pendendara yang melintas,” ujar salah seorang warga Insan (38).

Begitu juga dengan warga lainnya menyebut, tidak ada alasan bagi pemerintah daerah bahwa jalan tersebut bukan wewenangnya atau tanggungjawab pihak provinsi.
“Kami masyarakat tidak mau tahu, siapa yang harus bertanggungjawab. Kami mau jalan kami baik dan mulus kembali, siapa yang berwenang kami tidak peduli, yang jelas masyarakat ingin jalan dikota ini tidak ada yang rusak, kalau rusak haru cepat ditangani bukan dibiarkab berlarut-larut,” keluh dia.

Pantauan dutametro.com , ada beberapa titik jalan yang semestinya cepat ditangani, karena telah terban hampir putus keselurahan badan jalannya. Juga ada yang patah seperti di Sapan dan Sikalang padahal baru dilakukan perbaikan namun telah patah dan retak kembali.(rki)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest