spot_img

Halal Bihalal Pemdes Karanganyar Hadirkan Penceramah Multitalenta Asal Gondang Legi

Kabupaten Malang, dutametro.com – Bertempat di halaman Pendopo Kantor Desa Karanganyar Jl. Raya Karang Anyar No.6, Lor Kali, Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Halal Bihalal Pemerintah Desa Karanganyar dan Pembukaan Jama’ah Tahlil Sedesa Karanganyar berlangsung meriah dan penuh keakraban.

Kegiatan yang menghadirkan Penceramah dengan suara emas Ning Sisca Farisa Dhona dari Penjalinan, Gondanglegi Kulon, Kecamatan Gondanglegi yang senantiasa melantunkan lagu-lagu Islami di tiap-tiap penampilannya jadi mahabbah yang mampu memanjakan para jamaah yang di dominasi kaum hawa itu.

Selain memiliki suara emas, sosok Ning Sisca Farisa Dhona juga dikenal sebagai penceramah yang senantiasa humoris dalam berdakwah, sehingga rasa nyaman dapat dirasakan masyarakat yang hadir di pengajiannya.

Diawali dengan pembacaan istighosah oleh ratusan Jamaah Ranting Muslimat NU Desa Karanganyar (Jamaah Tahlil, Istighosah, Rotibul haddat, dan Sholawat Diba’) kemudian disambung pembacaan ayat suci Al Quran mengiringi kekhusyukan para hadirin ngaji bareng Ning Sisca Farisa Dhona.

Sebagai informasi, Desa Karanganyar dengan Luas Wilayah 543.566 Ha yang terdiri dari 5 Dusun yakni Dusun Gadungan, Dusun Karanganyar Kidul, Dusun Pancuran, Dusun Krajan, dan Dusun Lor Kali, serta terdapat 18 RW dan 45 RT. Memiliki kegiatan rutin Jamaah Pengajian satu desa yang dalam pelaksanaannya bergilir guna memperkokoh Ukhuwah Islamiyah disamping juga menjadi ruang komunikasi untuk menyampaikan informasi jika terdapat hal-hal positif untuk diketahui masyarakat.

Dalam sambutannya Kepala Desa Karanganyar, Edi Suprapto. Masih dalam suasana lebaran 1446 Hijriyah/2025 menyampaikan, “Selaku Kepala Desa Karanganyar bersama segenap jajaran Pemdes Karanganyar menyampaikan Minal Aidin Walfaidin Mohon Maaf Lahir Batin,” ucapnya pada Jumat siang, (18/4/2025).

Sosok yang mengawali pengabdiannya sebagai Kades Karanganyar dengan mendapatkan dukungan mutlak dari masyarakatnya itu, dikenal sangat aktif dalam membina kawula muda di desanya.

Edi Suprapto dalam sambutannya juga mengajak masyarakat untuk segera mendaftar KIS (Kartu Indonesia Sehat),

“Agar mendapat keringanan dalam pelayanan kesehatan. Saya menghimbau masyarakat desa Karanganyar segera mendaftar KIS (Kartu Indonesia Sehat) di kantor desa, sehingga mendapatkan bantuan keringanan biaya pelayanan kesehatan. Khususnya masyarakat tidak mampu dan anak yatim piatu. Jadi jangan gengsi untuk mendapat keringanan dalam pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Selain itu agar masyarakat juga melakukan pengecekan nomor NIK di KK, KTP, dan Akta Kelahiran, “Apabila terdapat kejanggalan, yakni apabila ditemukan perbedaan nomor NIK yang berbeda di KK, KTP, dan Akta Kelahiran agar segera lapor ke desa sehingga perlu untuk dilakukan pembenahan. Agar dikemudian hari tidak menjumpai kendala saat melakukan aktifitas pengurusan terkait data diri atau penggunaan data diri untuk mengurus suatu hal, seperti pernikahan, mengurus akta anak yang baru lahir, mengurus paspor guna berangkat haji dan umroh, ataupun perjalanan luar negeri untuk berkerja hingga perjalanan wisata keluar negeri.” terangnya.

Diakhir sambutannya, Kades yang genap berusia 43 tahun pada 17 April 2025 itu menyempatkan diri untuk memperingati hari ulang tahunnya dengan cara memberikan kejutan kepada 8 orang warganya yang beruntung, “Hari ini saya sedang berulang tahun, tepatnya kemarin tanggal 17 April 2025. Untuk itu, bagi masyarakat yang sudah menerima kotak konsumsi di pintu masuk mohon untuk memeriksanya, karena di dalam kotak konsumsi anda terdapat secarik kertas yang bertuliskan informasi tanggal, bulan, dan tahun kelahiran saya.
.
Bagi yang beruntung mendapatkan apresiasi berupa sejumlah uang transport melalui beberapa kotak konsumsi yang didalamnya terdapat lembar kertas bertuliskan tanggal kelahiran saya yakni 17 April 1982 untuk di tukar dengan uang transport,” tutupnya.

Mengawali Tausiyahnya, Ning Sisca Farisa Dhona menyapa jamaah yang hadir dengan mengucapkan,

“Minal Aidin Walfaidin Mohon Maaf Lahir dan Batin dan di sambung dengan melantunkan Sholawat Roqqota Aina dengan diiringi musik gambus, yang juga dikenal dengan sholawat Assalamualaika Ya Rasulullah. shalawat adalah bentuk doa dan pujian untuk Nabi sebagai ibadah kepada Allah SWT ini menceritakan tentang kerinduan umat Muslim terhadap sosok Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam,” ucapnya.

Selanjutnya pengajian mengupas tentang tradisi Halal Bihalal, “Tradisi tahunan tiap bulan Syawal usai menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan yang secara tradisional dipahami masyarakat memiliki makna saling memaafkan, dan dalam penerapannya sesuai dengan artinya yakni saling mengikhlaskan. Tentu saja hal tersebut bisa dilakukan oleh tiap-tiap yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Demikian karena Allah SWT sangat menyukai hamba-hambanya yang berkenan saling memaafkan,” terangnya.

Dijelaskannya juga, “Hal ini sesuai dengan pelaksanaan Halal Bihalal setelah umat Islam usai membangun ibadah dan kepribadiannya di bulan suci Ramadhan, sehingga selanjutnya menjadi sebuah kesadaran dan sikap yang senantiasa saling mengikhlaskan sepanjang waktu dan tidak hanya di bulan Syawal saja,” sambungnya.

Salah satu manfaat dari pada memiliki sikap dan kesadaran saling mengikhlaskan yakni mendapatkan limpahan Rezeki dari Allah SWT,

“Rezeki banyak bentuk juga manfaatnya, salah satunya rezeki sebagai sebuah kesehatan, untuk itu harus di syukuri karena menjadi bentuk nyata dari pada kenyamanan dalam menjalani hidup. Sebagai contoh betapa rezeki dalam bentuk kesehatan menjadi sebuah anugerah, karena seandainya diibaratkan seseorang dengan kekayaan namun jika ternyata dengan permasalahan kesehatan maka hidupnya tidak akan pernah bahagia kendati berlimpah harta benda,” ujarnya.

Untuk itu, “Agar senantiasa bersikap dengan kesadaran untuk saling mengikhlaskan agar hidup kita senantiasa mendapat keberkahan dari Allah SWT,” wejangnya kepada Jamaah pengajian Desa Karanganyar.

(sG)

Must Read

spot_img
spot_img

Related News