Kediri,Dutametro.com.-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri kembali menggelar kegiatan Debat Publik sebagai salah satu tahapan dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024, Rabu 20 November 2024.Acara debat Publik yang kedua ini tetep di laksanakan di IKCC Insumo Hotel pada pukul 19 WIB di Jln Urip Sumoharjo No.90, Kaliombo, kec, Kota. Kota Kediri Jawa Timur.
Dengan mengambil tiga tema yakni, Pembangunan Manusia Berbasis Kearifan Budaya Lokal, Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, dan Pemerintahan Daerah yang Bersih Menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam debat ini masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali kota terlihat sangat siap dan saling adu program untuk lebih meyakinkan masyarakat Kota Kediri atas program yang diusung.
Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nonor urut 1, Vinanda Prameswati – KH. Qowimudin Thoha, mengedepankan program MAPAN yang dinilai akan bisa membawa Kota Kediri berubah menjadi lebih baik lagi di masa kepemimpinannya.
Di bidang budaya dan SDM menuju Indonesia Emas, nantinya pasangan yang akrab disapa Mbak Vinanda dan Gus Qowim akan menempatkan orang yang sesuai dengan kemampuan.
” Kita akan tempatkan ‘The Man in The Right Place’ tidak hanya berdasarkan pesanan saja. Jadi orang yang benar-benar memiliki kemampuan dan tidak hanya berdarkan kedekatan,” ucap Vinanda.
Selain itu, pasangan ini juga akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara inklusif. Termasuk juga peningkatan pelayanan ASN menjadi lebih ramah dan menyenangkan kepada masyarakat.
Sedangkan pasangan nomor urut 2, Ferry Silviana Feronica – Regina Nadya Suwono atau yang akrab disapa Fren ini juga tidk kalah dalam membeberkan programnya demi kemajuan Kota Kediri.
Bunda Fey dan Mbak Regina tetap berfokus pada budaya yang selama ini lekat di masyarakat dan sudah berjalan untuk semakin dikembangkan
“Kita memiliki kebudayaan yang cukup ikonik yakni jaranan, kita akan buat festival untuk mewadahi kebudayaan ini agar semakin berkembang. Kemudian juga kita akan melakukan diplomasi-diplomasi ke luar negara agar semakin dikenal,” urai Bunda Fey.
Tampaknya kedua paslon mengoptimalkan kesempatan yang diberikan KPU ini dalam penyampaian visi misi dan program yang dimiliki.
Sementara itu Ketua KPU Kota Kediri, Reza Christian mengatakan debat publik ini digelar sebagai salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi pemilih di Kota Kediri.
“Dengan adanya debat publiik ini, masyarakat akan semakin mengenal dan tahu seperti apa calon wali kota dan wakil wali kota mereka nantinya. Mereka akan semakin mantap dalam menentukan pilihan,” ucapnya.
Secara keseluruhan kegiatan debat publik berjalan dengan lancar dan kondusif. Meski di antara jeda segmen 4 dan 5 ada sedikit selisih paham antar pendukung paslon.
Namun kondisi ini bisa diredam dan tidak berlanjut hingga menyebabkan kericuhan.
“Aman, semua aman dan tidak ada kericuhan. Kondisi yang sedikit panas tadi hanya dipicu salah paham saja.namun semua sudah diselesaikan.” tutupnya.(Ndi)