Jakarta, Dutametro.com – Hadirnya khabar tak sedap tentang Pangeran Harry gegara masa lalunya yang diungkapkan dalam memori bertajuk Spare soal pengalamannya menggunakan narkoba jenis kokain, magic mushrooms dan ganja. Sehingga kini Pangeran Harry, disebut terancam dideportasi dari Amerika Serikat.
Sehingga hal ini membuat pakar kerajaan Inggris, Angela Levin, pun turut mengomentari kejadian itu. Levin mengaku heran kenapa Meghan Markle sebagai istri pangeran tak mengingatkan suaminya jika tindakannya akan membuatnya kehilangan haknya untuk tinggal di sana.
Kemudian Levin mengungkapkan, “Aku tak paham sama sekali kenapa ia (Meghan Markle) tak mengingatkannya. Ia (Harry) bicara kepada istrinya tentang apa pun yang akan ia katakan. Dia (Meghan) bertanggung jawab seperti yang kita tahu tapi ia tak mengatakan, ‘Hati-hati karena jika kau bicara terlalu banyak soal narkoba, kau bisa kena masalah,'” ungkapnya.
Sedangkan diketahui bahwa Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang sangat ketat dengan aturan terkait perizinan tinggal, khususnya pada mantan pecandu.
Kejadian ini membuat visa Harry dibatalkan atau dicabut gegara pengakuannya itu dan tak ada pengecualian bahkan bagi anggota kerajaan.
Namun masalah visa merupakan ranah pribadi sehingga keputusan dari kejadian ini tak akan diumumkan ke publik.
Sementara menurut salah seorang staf pemerintah AS, “Pencatatan visa adalah rahasia dalam Sectio 222 (f) dari Immigration and Nationality Act (INA), sehingga kami tak bisa menjelaskan detail dari kasus visa seseorang,” ujarnya.
Sebelumnya Pangeran Harry menceritakan ia pernah bergulat dengan narkoba bahkan hingga dikirim ke pusat rehabilitasi pada usia 17 tahun oleh sang ayah, Raja Charles, gegara kecanduan ganja.
Namun tak hanya itu saja, ia pun sempat mencicipi kokain pertama kali di usia yang sama saat tengah syuting di akhir pekan. Kemudian dia pun mengaku masih mengkonsumsi ganja saat kencan pertamanya dengan Meghan Markle.(H.A)
