21 Mayat Pengikut Aliran Sesat di Kenya Ditemukan Dikubur di Hutan

More articles

Nairobi – Sebanyak 21 mayat pengikut aliran sesat yang mengegerkan di Kenya ditemukan dikubur di hutan. Pengikutnya ditemukan mati akibat kelaparan dan terkubur di hutan.

Adapun penemuan puluhan mayat itu bermula saat polisi menyelidiki kematian 7 orang di Kenya Timur.

Sementara itu seorang pendeta bernama Makenzie Nthenge kemudian ditangkap.

Bahkan Nthenge dilaporkan menyuruh para pengikutnya untuk membuat diri mereka sendiri kelaparan untuk “bertemu Yesus“.

Kemudian seorang sumber polisi mengatakan, “Secara total sejak kemarin, kami memiliki 21 mayat,” ujarnya kepada AFP tanpa menyebut nama, mengacu pada penggalian di hutan Shakahola di luar kota pesisir Malindi.

Sumber itu menambahkan, “Kami bahkan belum menggali permukaan yang memberikan indikasi jelas bahwa kami kemungkinan akan mendapatkan lebih banyak tubuh pada akhir latihan ini,” tambahnya.

Sementara sumber polisi lain mengkonfirmasi jumlah korban yang sama, juga dengan syarat anonimitas. Setidaknya tiga anak termasuk di antara para korban.

Sedangkan menurut media lokal, Nthenge, pemimpin Gereja Kabar Baik Internasional, menyerahkan diri ke polisi dan didakwa bulan lalu, setelah dua anak mati kelaparan dalam tahanan orang tua mereka.

Sebelumnya dia awalnya dibebaskan dengan jaminan 100.000 shilling Kenya ($700).

Akan tetapi polisi kembali menangkap Nthenge pada 15 April setelah menemukan mayat empat pengikutnya yang menurut laporan dia disuruh kelaparan untuk “bertemu Yesus”.

Adapun kasus ini akan disidangkan di pengadilan pada 2 Mei dengan sidang awal pada hari Senin.

Menurut seorang sumber polisi, “Pendeta ini harus menghadapi semua dakwaan ini meskipun dia melakukan mogok makan dengan mengatakan bahwa dia berdoa dan berpuasa dalam tahanan,” ujarnya.

Sementara pada hari Jumat, polisi Kenya mengatakan bahwa mereka telah menggali tiga mayat lainnya.

Kemudian sebelas pengikut gereja lainnya – tujuh pria dan empat wanita berusia 17 hingga 49 tahun – dibawa ke rumah sakit, tiga di antaranya dalam kondisi kritis, setelah diselamatkan pada 14 April.

Berdasarkan penemuan itu polisi menggeledah sebuah hutan setelah menerima informasi tentang kematian “warga bodoh yang mati kelaparan dengan dalih bertemu Yesus setelah dicuci otak” oleh Nthenge.

Selain itu media lokal melaporkan enam rekan Nthenge juga ditangkap.(H.A)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest