Jumat, Oktober 18, 2024

Kades Kemiri, Kenalkan Potensi Usaha Ternak Kenari

More articles

Kabupaten Malang, dutametro.com – Berangkat dari hobi yang telah ditekuninya sejak tahun 1995 Kepala Desa Kemiri, Wijiati. Mulai mengorganisir ternak burung kenari didesanya.

Upaya yang dijalaninya sejak tiga bulan ini, disamping sebagai penghobi, juga dilatarbelakangi pengamatannya pada potensi pasar kenari yang stabil serta pengalaman berternak kenari oleh warganya yang mampu terus berproduksi di segala cuaca.

“Ternak kenari itu sangat mudah, angka kematian kecil, dan banyak peminatnya,” ucapnya ditemui di sela-sela rutinitasnya, di Jl. Sapta Marga Dusun. Keras RT 1 RW 1, Desa Kemiri, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Pada kamis, (17/10/2024).

Berawal dari hobi hingga terlibat langsung dalam bursa kenari, jadi latar belakang yang turut membentuk usaha ternak kenari.

“Hobi berternak kenari, secara bertahap mampu membawa pelakunya menggeluti pasar dan merasakan keuntungannya,” ungkapnya

Tentu saja, selanjutnya adalah meningkatkan hasil produksi,

“Setelah berhubungan langsung dengan pasar, kemudian memahami permintaan pasar. Terbangun semangat usaha, dan itu jadi latar belakang kenapa di Desa Kemiri ini bermunculan peternak kenari. Bahkan di Desa Kemiri ini, tepatnya di Dusun Bumiayu, 90% warganya berternak kenari, sehingga menjadi kegiatan yang turut serta menunjang perekonomian masyarakat,” tuturnya

Kerjasama antar peternak terkait budidaya dan pasar, mampu menumbuhkembangkan peluang dan stabilitas usaha.

“Selama tiga bulan ini, saya telah berupaya menampung hasil ternak warga. Istilahnya, pembesaran, dan selanjutnya membawanya menuju pasar. Dari peternak, saya beli anakkan, kurang lebih 3 bulan dengan perawatan yang bagus bisa berkicau, kita jual. Untuk warna gelap saya beli seharga 50 ribu setelah berkicau 180 ribu, warna terang saya beli 80, setelah berkicau kita jual 240 ribu, kalau warna putih beli 90 ribu, setelah berkicau kita jual 270 ribu, kalau warna panda beli 125 ribu, setelah berkicau kita jual 300 ribu, dan tidak terbatas warna juga terdapat ciri dan jenis yang juga menentukan harga,” katanya.

Setiap hari kami selalu berkomunikasi dengan warga yang berternak kenari,

“Saya, juga perangkat saya memiliki hobi yang sama, demikian juga dengan sebagaian besar warga saya. Setiap hari kami berdiskusi, memantau perkembangan juga mencari solusi, agar usaha kami semakin berkembang dan mampu mengikuti serta memenuhi permintaan pasar,” pungkasnya

(sG)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Latest