Peringati Hari AIDS Sedunia Dinkes Kab Kediri Mengusung Tema”Bersama Hadapi Perubahan”

Kediri ,dutametro.com–Memperingati Hari AIDS Sedunia (HAS) 2025, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri menggelar Seminar “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV” pada Selasa, (2/12/2025) di Ruang Rapat Kahuripan, Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri.

Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi penanggulangan HIV di tengah dinamika sosial dan tantangan layanan kesehatan pasca pandemi.

Momentum itu dihadiri 100 peserta yang terdiri dari pengelola program puskesmas, rumah sakit, klinik, organisasi masyarakat, kelompok dukungan sebaya, hingga akademisi dari berbagai perguruan tinggi kesehatan di Kediri.

Keterlibatan lintas sektor ini diharapkan mampu memperkokoh jejaring layanan serta memperluas edukasi pencegahan HIV di masyarakat.

Pentingnya komitmen bersama untuk menjaga keberlanjutan layanan HIV.

“Disampaikan oleh dr. Bambang Triyono Putro
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Upaya pengendalian HIV tidak dapat berjalan sendiri. Kita membutuhkan kolaborasi seluruh unsur agar layanan tetap adaptif, inklusif, dan menjangkau seluruh kelompok rentan,” ujarnya.

Dalam sesi pertama, narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur memaparkan arah strategis layanan HIV di tingkat provinsi serta perkembangan kasus HIV secara lokal maupun nasional.

Sorotan atas berbagai capaian positif telah diraih, penemuan kasus baru masih terjadi setiap tahun, termasuk di kelompok usia produktif dan remaja.

L“Stigma dan diskriminasi masih menjadi tantangan besar. Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan tes HIV secara sukarela perlu mendapat perhatian serius.

Sesi kedua diisi oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Jawa Timur yang menekankan strategi penanggulangan HIV dan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung target Three Zero: nol infeksi baru, nol kematian terkait AIDS, dan nol stigma dan diskriminasi.

PKBI mendorong mahasiswa untuk turut serta menjadi agen edukasi berbasis bukti, terutama melalui literasi digital dan kampanye kesehatan di lingkungan kampus dan komunitas sebaya.

Yayasan Mahameru sebagai narasumber sesi ketiga membahas sikap inklusif dalam pelayanan, etika kerahasiaan status HIV, serta peran mahasiswa dalam membangun lingkungan tanpa diskriminasi.

Peserta dibekali pemahaman untuk memastikan bahwa layanan kesehatan harus ramah, aman, dan menghormati hak ODHIV.

Melalui diskusi dan tanya jawab, peserta dari fasilitas kesehatan, organisasi masyarakat, dan perguruan tinggi menyampaikan perspektif serta kebutuhan dalam memperkuat layanan HIV
Kegiatan ini ditutup dengan komitmen bersama untuk meningkatkan edukasi, memperluas akses layanan, dan menciptakan lingkungan yang bebas stigma terhadap ODHIV.

Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri menargetkan beberapa capaian dari seminar ini, di antaranya:
1. Meningkatnya pengetahuan peserta mengenai situasi epidemi HIV nasional dan regional,
2. Penguatan komitmen tenaga kesehatan untuk memberikan layanan yang ramah dan bebas stigma,
3. bertambahnya literasi kesehatan mahasiswa terkait HIV/AIDS,
4 tumbuhnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam edukasi pencegahan HIV,
5. serta terbentuknya kolaborasi lintas sektor untuk menekan angka infeksi baru di Kabupaten Kediri.

Dengan penyelenggaraan seminar HAS 2025 ini, Pemkab Kediri berharap langkah-langkah preventif dapat berlangsung secara berkelanjutan dan berdampak nyata pada peningkatan kualitas hidup ODHIV serta pencegahan penularan HIV di masyarakat.(Ndi)

Must Read

Related News