Universitas Negeri Padang (UNP) melahirkan inovasi baru melalui sebuah aplikasi virtual reality bertajuk Virtual Expo. Aplikasi ini diluncurkan secara resmi oleh Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D pada tanggal 29 Maret 2022 di Auditorium UNP Kampus UNP Air Tawar Padang, bertepatan dengan event Ekspo Kewirausahaan.
Berbeda dengan marketplace umumnya, Virtual Ekspo UNP menyajikan pengalaman visual layaknya berkunjung ke sebuah event ekspo kewirausahaan. Pengunjung dapat berkeliling ke berbagai stand dan etalase, dan melihat-lihat berbagai produk yang ditawarkan. Aplikasi ini dikembangkan oleh UPT. Pengembangan Karir dan Kewirausahaan (UPT PKK) untuk membantu mahasiswa dalam mencapai luaran wajib Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).
Untuk mengenal lebih lanjut Virtual Ekspo UNP, Majalah UNP melakukan wawancara dengan Koordinator Bidang Pelatihan UPT PKK UNP Dr. Elfizon, S.Pd., M.Pd.T, yang juga merupakan dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNP, di ruang kerjanya.Apa yang melatar belakangi Virtual Ekspo UNP?
Universitas Negeri Padang telah rutin menyelenggarakan Ekspo Kewirausahaan sejak tahun 2017. Dan kita bersyukur, setiap tahun UNP selalu sukses menyelenggarakan event tersebut dengan ribuan pengunjung. Kegiatan rutin ini selalu kita tingkatkan kuantitas dan kualitasnya, sehingga ekspo luring terakhir di tahun 2019 kita sudah bergabung dengan ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia). Dan setiap tahun kita juga selalu mengundang narasumber yang berkualitas seperti Nurhayati Subakat, pendiri PT Paragon Technology and Innovation yang mengelola merek Wardah serta sejumlah merek kosmetik populer lainnya, dan narasumber-narasumber nasional lainnya.
Pada saat pandemi di tahun 2020, pelaksanaan ekspo kewirausahaan sempat terhenti. Padahal acara ini adalah luaran wajib dari Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). Oleh karena itu pada tahun 2022 kita coba memanfaatkan teknologi virtual. Ini adalah terobosan baru dari UNP, dan di wilayah Sumatera baru kita yang punya virtual ekspo. Pengembangan Virtual Ekspo UNP dikerjasamakan dengan vendor dari Surabaya sebagai pengembang aplikasi. Secara umum, konsepnya hampir sama dengan marketplace yang kita kenal, tapi fitur-fitur yang kita sediakan masih dalam tahap pengembangan. Saat ini Virtual Ekspo UNP baru dapat menampilkan informasi produk-produk yang ditawarkan oleh pemilik toko. Sedangkan komunikasi dan transaksi antara toko dengan konsumen masih dilakukan melalui nomor whatsapp.
Pada saat Virtual Ekspo UNP diluncurkan, berdasarkan arahan Rektor, kita juga mengajak para pemilik UMKM untuk menampilkan produk-produknya di aplikasi ini. Sehingga pada saat peluncuran di bulan Maret lalu, terdapat sepuluh UMKM di Kota Padang yang sudah tergabung pada aplikasi ini.
Apa perbedaan Virtual Ekspo dengan marketplace yang sudah populer di Indonesia?
Berbeda dengan marketplace yang langsung menampilkan produk-produk di halaman pertama, Virtual Ekspo UNP menyajikan pengalaman kunjungan virtual reality. Secara visual, konsumen seakan-akan sedang mengunjungi stand-stand yang terdaftar di Ekspo Kewirausahaan. Terdapat berbagai kategori yang dapat dikunjungi. Seperti pusat informasi, teknologi terapan, makanan, jasa perdagangan, industri kreatif dan lain-lain. Kategori-kategori ini kita sesuaikan dengan bidang kompetisi yang diikuti mahasiswa secara nasional. Pada saat konsumen mengunjungi salah satu etalase atau stand, mereka dapat melihat berbagai informasi yang dibutuhkan seperti informasi produk, kelebihan produk, harga, serta nomor kontak whatsapp penjual.
Apa pertimbangan mengembangkan aplikasi ini dalam bentuk Virtual Reality?
Pada dasarnya konsep yang ditawarkan pada Virtual Ekspo hampir sama dengan marketplace yang ada. Intinya menghubungkan antara penjual dan konsumen secara daring. Kita mengemasnya dalam sajian virtual reality karena kita juga mengusung unsur akademisnya. Artinya ada inovasi yang kita lahirkan dari UNP. Kemudian, Virtual Ekspo juga sekaligus menjadi ajang bagi Universitas Negeri Padang untuk melakukan promosi kampus. Selanjutnya meskipun tampilan dari Virtual Ekspo ini cukup canggih, namun tidak berat ketika diakses dengan menggunakan perangkat mobile. Sehingga tetap mudah diakses kapan saja dan dimana saja.
Apa saja kendala pada saat pengembangan Virtual Ekspo UNP ini?
Berhubung Virtual Ekspo UNP adalah sebuah produk IT, maka sebenarnya kita sangat membutuhkan sebuah Tim IT. Saat ini kita di UPT PKK masih sangat kekurangan personil di bidang itu. Apalagi Virtual Ekspo UNP dirancang untuk selalu aktif sepanjang tahun, maka kita membutuhkan tim yang selalu standby. Kita juga membutuhkan Tim IT karena pengembangan fitur-fitur yang masih belum selesai. Kondisi kita saat ini, UPT PKK baru memiliki satu orang tenaga IT.
Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap Virtual Ekspo ini?
Mahasiswa UNP terutama kelompok peserta PMW sangat menyambut baik kehadiran Virtual Ekspo ini. Beberapa kelompok bahkan masih aktif menggunakan fitur di dalam Virtual Ekspo UNP hingga hari ini. Walaupun transaksi jual beli masih dilakukan secara langsung melalui kontak dengan whatsapp, namun promosi terkait produk dan kelebihan produk tetap mereka andalkan Virtual Ekspo UNP. Saat ini kami sedang mengevaluasi serta membenahi berbagai fitur di Virtual Ekspo, serta mengkonfirmasi mahasiswa-mahasiswa PMW yang masih serius menggunakan Virtual Ekspo. Mahasiswa yang sudah tidak memanfaatkan Virtual Ekspo akan kita eliminasi.
Bagaimana strategi UNP untuk mempromosikan Virtual Ekspo ke khalayak yang luas?
Kedepannya kita akan membuka peluang secara luas kepada seluruh mahasiswa UNP dan pemilik UMKM untuk mendaftar dan memanfaatkan berbagai fasilitas di Virtual Ekspo UNP. Kita sudah mendapatkan konfirmasi dari beberapa pemilik UMKM yang sangat serius ingin bergabung ke Virtual Ekspo UNP. Kita juga mempromosikan Virtual Ekspo melalui website resmi UNP serta sosial media. Disamping itu kita juga akan melakukan audiensi dengan dinas-dinas terkait baik di provinsi maupun kabupaten kota. Kita akan perkenalkan program dan inovasi baru kita ini dan semoga dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di seluruh Sumatera Barat.
Apa keuntungan dan fasilitas yang didapatkan oleh UMKM jika bergabung ke Virtual Ekspo UNP?
Keuntungan yang paling utama adalah potensi pasar UNP yang sangat besar. Jumlah mahasiswa UNP ada sekitar 46.000 orang, serta dosen dan tenaga kependidikan hampir 2.000 orang. Artinya, untuk UNP saja ada sekitar 48.000 orang calon konsumen, tentu ini adalah peluang besar bagi para pelaku usaha yang bergabung ke Virtual Ekspo UNP.
Apa harapan UPT PKK terhadap pengembangan Virtual Ekspo kedepannya?
Kita tentu berharap agar inovasi yang kita lahirkan ini dapat bermanfaat bagi sivitas akademika UNP, pemiliki UMKM, dan konsumen. Selanjutnya kita berharap akan lebih banyak muncul mahasiswa dan dosen entrepreneur di UNP. Apalagi bagi dosen-dosen yang mengajar di kelas Kewirausahaan. Jika dosen menjadi seorang entrepreneur, tentu akan sangat mendukung sekali terhadap aktifitas belajar mengajar di kelas-kelas Kewirausahaan UNP.
Selanjutnya, dengan dukungan pimpinan UNP, kita menginginkan agar Virtual Ekspo UNP dapat menjadi marketplace utama para sivitas akademika UNP. Jadi ketika dosen atau mahasiswa membutuhkan sebuah produk, mereka tidak lagi melakukan browsing di marketplace lain, tapi cukup di Virtual Ekspo UNP. (OKKI TRINANDA)