spot_img

Dugaan Penyimpangan! Program Ketahanan Pangan di Tiyuh Mulya Kencana Diduga Tak Tepat Sasaran

Tubaba, dutametro.Com – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Tiyuh (DPMT) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) menegaskan bahwa pengelolaan Program Ketahanan Pangan Dana Desa (DD) di Tiyuh Mulya Kencana, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, merupakan tanggung jawab penuh pemerintah tiyuh. Dugaan ketidaktepatan sasaran dalam pelaksanaan program tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Tiyuh kepada Inspektorat.

Ashari, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Tubaba, menyampaikan bahwa pengelolaan program ini berada di bawah kewenangan penuh tiyuh. Oleh karena itu, monitoring dan pertanggungjawaban pelaksanaan program sepenuhnya menjadi tugas kepala tiyuh.

“Apa yang direncanakan oleh tiyuh silakan dilaksanakan, termasuk monitoring dan evaluasinya. Sebagai contoh, jika dalam program ini terdapat pengadaan kambing, perlu dipastikan mekanisme distribusinya—apakah setelah beranak satu, kambing dipindahkan ke warga lain atau ada skema lainnya. Tanggung jawab pengelolaan tetap berada di pemerintah tiyuh,” tegas Ashari, Senin (3/3/2025).

Sebelumnya, muncul dugaan bahwa pengelolaan Program Ketahanan Pangan DD di Tiyuh Mulya Kencana tidak tepat sasaran. Program dengan anggaran mencapai ratusan juta rupiah ini difokuskan pada Nenemo Mandiri Pangan, yang mencakup Kolam, Kandang, Kebun, dan Wisata (K3W). Program ini bertujuan untuk mengentaskan stunting, kemiskinan ekstrem, serta mengendalikan inflasi dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Namun, investigasi mengungkapkan bahwa sebagian besar bantuan justru diberikan kepada aparatur tiyuh, bukan masyarakat luas sebagaimana mestinya.

Berdasarkan data yang diperoleh, selama tiga tahun berturut-turut, Tiyuh Mulya Kencana telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 332.480.000 untuk Program Ketahanan Pangan, dengan rincian sebagai berikut:

Anggaran Tahun 2022:
– Bantuan Kolam Bioflok (13 paket) – Rp 36.400.000
– Bibit Alpukat (1 paket) – Rp 53.000.000
– Bibit Alpukat tambahan (1 paket) – Rp 78.000.000

Anggaran Tahun 2023:
– Bibit Sayuran dan Pupuk (1 paket) – Rp 24.080.000
– Bibit Kambing (1 paket) – Rp 20.000.000
– Bibit dan Pakan Ikan (1 paket) – Rp 28.000.000
– Pengelolaan Lahan (1 paket) – Rp 24.950.000
– Bibit Tanaman dan Pupuk (1 paket) – Rp 4.550.000
– Bibit dan Pakan Ikan tambahan (1 paket) – Rp 29.500.000

Saat dikonfirmasi, Kepala Tiyuh Mulya Kencana, Suyanta, mengklaim bahwa program telah direalisasikan sesuai peruntukannya. Bantuan tersebut, menurutnya, dipusatkan untuk aparatur tiyuh sebagai pengelola.

“Semua bantuan sudah diserahkan ke aparatur tiyuh seperti TPK, RT, dan RK, serta sebagian kepada masyarakat. Bibit tanaman diberikan langsung ke warga, ikan dikelola kelompok-kelompok, dan kambing diserahkan ke RK serta sebagian ke masyarakat,” ujar Suyanta, Rabu (26/2/2025).

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa pada tahun 2023, terdapat pengadaan 26 ekor kambing, sementara tahun 2024 hanya 16 ekor. Namun, ia mengakui bahwa beberapa kambing mati, meskipun dokumentasi foto tetap tersedia sebagai bukti realisasi program.

Meski program telah direalisasikan, terdapat dugaan bahwa perencanaan dan sasaran penerima bantuan tidak dilakukan secara tepat. Hal ini memunculkan kesan bahwa program hanya menguntungkan aparatur tiyuh, tanpa dampak signifikan bagi masyarakat luas.

Padahal, jika merujuk pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI Nomor 8 Tahun 2022, disebutkan bahwa pengelolaan anggaran ketahanan pangan sebaiknya dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar lebih produktif dan berkelanjutan.

Hingga saat ini, Inspektorat dan pihak terkait di Kabupaten Tubaba diharapkan segera melakukan audit dan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Ketahanan Pangan DD di Tiyuh Mulya Kencana. Hal ini guna memastikan bahwa anggaran benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat, bukan hanya untuk kelompok tertentu.

Akang

Must Read

Iklan
iklan

Related News