Jakarta, Dutametro.com – Lantaran kesal dijadikan budak seks selama setahun, seorang pria berinisial W (55) tewas usai dibunuh pria inisial MA (20) di kontrakan di Pademangan, Jakarta Utara.
Adapun MA membunuh W pada Senin (3 /7) dengan cara menusuk leher korban dengan pisau dan gunting. Selanjutnya jasad korban ditimbun menggunakan pakaian lalu pelaku kabur.
Menurut keterangan Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly, mengatakan “Iya betul setelah dibunuh maka mayat ditutupi pakaian,” ujarnya, Senin (10/7/2023).
Sementara pelaku MA ditangkap pada Sabtu (8/7) di wilayah Wonosobo, Jawa Tengah. Selanjutnya Yudho mengatakan korban ditemukan dua hari setelah pembunuhan pada Rabu (5/7), awalnya warga sekitar mencium bau busuk dari kontrakan korban. Saat dicek korban sudah tewas.
Dalih Kesal Dijadikan Budak Seks
Menurut Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly mengatakan pembunuhan dilakukan lantaran pelaku sakit hati kepada korban. Dia mengaku dilecehkan secara seksual oleh korban selama setahun lamanya.
Yudho mengungkapkan, “Motif pelaku adalah balas dendam dan sakit hati dengan korban karena kurang lebih setahun dilecehkan secara seksual oleh korban” katanya, Senin (10/7/2023).
Kemudian Yudho juga mengatakan, pelaku dan korban diketahui tinggal bersama-sama di kontrakan tersebut. Selama itulah pelaku mengaku dipaksa untuk melayani korban.
Disebutkannya, “Pelaku dan korban tinggal bersama-sama di daerah Pademangan. Pelaku dipaksa untuk melayani korban. Iya korban ini ada kelainan” ujarnya.
Korban Tewas Ditusuk Pisau-Gunting
Diduga karena sakit hati, pelaku lantas membunuh korban pada Senin (3 /7) dengan cara menusuk leher korban dengan pisau dan gunting. Usai dibunuh korban ditimbun pakaian lalu pelaku kabur. Hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami perkara yang ada.
Yudho menjelaskan, “Sehingga pelaku sakit hati dan setelah setahun membunuh korban dengan pisau dan gunting dengan cara menusuk leher korban dengan benda tersebut sampai meninggal” jelas Yudho.(H.A)
