Dutametro.com (Tulang Bawang)
Diduga bedasarkan informasi dihimpun, pekerjaan swakelola berdiri dari 11 paket dari anggaran 2 milyaran berketempatan yang berbeda beda, dari kegiatan tersebut salah satunya pengadaan Bahan Bangunan dan konstruksi-Aspal screenshet dengan nilai 198 juta, pekerjaan tersebut yang dikerjakan oleh dinas sangatlah minim tidak sesuai dengan pagu anggaran yang amat begitu fantastis. Pekerjaan tambalan badan jalan lapen di beberapa titik tersebut pantauan tim dilapangan tampak badan jalan sudah mengalami kerusakan di bagian badan jalan.
“Saat dikonfirmasi pejabat didanas tersebut, malah mengatakan tidak sesuai sambil tersenum”. Padahal akses jalan jarang dilewati kendaran mobil roda empat, melainkan hanya motor roda dua saja yang melewati jalan tersebut itu pun tidak tiap jam. Karna jalan tersebut penduduknya sangat sedikit.
Dan lebih anehnya lagi pengadaan bahan bangunan dan konstruksi-aspal screenshet, dengan pagu yang pastastis yang amat begitu besar tapi sayangnya pekerjaan tersebut sangat sedikit dan lebih aneh lagi badan jalan yang pemeliharaan swakelolakan tersebut sudah bertaburan dan rusak.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan jalan aspal lapen cepat rusak, diantaranya, Mutu atau kualitas jalan aspal yang kurang baik, hal ini bisa dikarenakan bahan yang dipergunakan tidak baik atau diluar ketentuan teknis, metode pengerjaan yang kurang baik.
apalagi kalau misalnya kualitas atau mutu jalan yang kurang bagus, otomatis akan semakin mempercepat proses kerusakan jalan.
Kalau emang pekerjaan bahan bangunan dan konstruksi-aspal screenshet ini dilakukan dengan cara swakelola atau di kerjakan oleh Dinas sendiri, seharusnya pekerjaan yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, karna direncanakan, dilaksanakan dan diawasi oleh pihak Dinas itu sendiri.
Seharusnya dinas tersebut terlebih dahulu perlu melakukan observasisetiap jenis kerusakan yang terjadi di jalan-jalan perkerasan aspal sebelum dilakukan langkah-langkah perbaikan agar perbaikan yang dilakukan bisa benar-benar sesuai dengan kerusakan yang terjadi. Dengan observasi, perbaikan dapat dikerjakan dengan lebih efektif dan efisien, serta hasil pekerjaan dapat berkualitas dan pihak dinas tersebut tidak bisa mengambil dari keuntungan kerjaan yang dikerjakan oleh dinas itu sendiri. (FHZ/TIM)