spot_img

Minim Sampah, DLH Kabupaten Kediri Ajak Warga Kurangi Penggunakan Kantong Plastik

Kediri ,dutametro.com — Tradisi berburu takjil saat Ramadan berdampak pada peningkatan volume sampah di Kabupaten Kediri. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri mencatat lonjakan ini terutama berasal dari penggunaan wadah plastik untuk makanan dan minuman yang dijual di bazar takjil.

Kepala DLH Kabupaten Kediri, Putut Agung Subroto, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (Kabid PSLB3) Arman Fuadi , mengatakan bahwa volume sampah selama Ramadan selalu mengalami kenaikan.

Berdasarkan data yang dihimpun, dalam 13 hari Ramadan, jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai 1.523.570 kilogram atau 1.523 ton, dengan rata-rata 117 ton per hari.

“Setiap Ramadan, volume sampah pasti meningkat. Banyak orang membeli makanan dalam kemasan sekali pakai, terutama plastik. Ini yang menjadi tantangan bagi kami,” ujarnya, Senin (17/3).

Peningkatan volume sampah paling terlihat di kawasan perkotaan seperti Pare dan Simpang Lima Gumul (SLG), serta taman-taman yang sering dijadikan lokasi berbuka puasa bersama. Sampah plastik dari kantong, wadah styrofoam, dan botol minuman banyak ditemukan berserakan setelah waktu berbuka.

Untuk mengurangi dampak ini, DLH Kabupaten Kediri menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih sadar dalam mengelola sampah.

“Kami menjalankan program Ramadan Minim Sampah, Mudik Minim Sampah, dan Lebaran Minim Sampah. Harapannya, masyarakat bisa mulai mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat berburu takjil,” jelas Arman.

Meski volume sampah meningkat, DLH tidak menambah jumlah petugas kebersihan selama Ramadan.

“Kami mengandalkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi sampah, karena jumlah petugas tetap seperti hari biasa,” tambahnya.

DLH juga mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam pengurangan sampah dengan langkah sederhana, seperti menggunakan wadah sendiri saat membeli takjil.

“Kami berharap kesadaran masyarakat semakin meningkat, misalnya dengan membawa tempat makan sendiri atau memilih kemasan yang lebih ramah lingkungan. Langkah kecil ini bisa memberikan dampak besar bagi kebersihan lingkungan,” ujar Arman.

Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah, diharapkan Ramadan tetap menjadi momen yang tidak hanya penuh berkah, tetapi juga lebih ramah lingkungan.(Ndi+Nyo)

Must Read

spot_img
spot_img

Related News