Pada bulan Suro atau Muharram, sejumlah perguruan silat biasa menggelar pengesahan anggota baru. Dimana dalam kegiatan tersebut identik dengan pengerahan massa.
Mengantisipasi kerawanan adanya gesekan, Polres Sukoharjo merespon dengan mengumpulkan para pimpinan perguruan silat, Kamis (21/7/2022) malam.
“Ini merupakan salah satu upaya kami dalam menjaga kamtibmas, dimana kali ini kita gelar silaturahmi dengan teman-teman IPSI, ketua-ketua perguruan silat untuk berkoordinasi,” ungkap Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.
Dari silaturahmi itu, lanjut Kapolres, diharapkan ada koordinasi dengan perguruan-perguruan yang akan melakukan kegiatan pada bulan Suro ini untuk mencegah gesekan saat pelaksanaannya.
“Bagi perguruan-perguruan yang akan melakukan kegiatan pengesahan bisa berkoordinasi dengan kami. Nanti secara teknis keamanan ketertiban dan kelancaran acara diatur, misalnya tidak ada yang naik motor sendiri-sendiri, tapi menggunakan mobil,” terang AKBP Wahyu.
Selain itu, koordinasi ini juga perihal pengaturan waktu kegiatan dengan mengupayakan keberangkatan menuju lokasi kegiatan dari satu tempat titik kumpul.
“Dengan adanya koordinasi pengaturan waktu pelaksanaan, maka kami dari Polri juga bisa membantu pengamanan internal dari masing-masing perguruan silat itu. Jadi kami sama-sama bersinergi saling menjaga,” ujar Kapolres.
Diungkapkan Kapolres, sudah ada tiga perguruan silat yang memberitahukan akan menggelar kegiatan pada bulan suro tahun ini. Masing-masing adalah PSHT, PSHT Pusat Madiun, dan IKS.
“Itu baru data sementara, nanti akan kami lihat lagi. Tentunya ada prosedur perizinan dan lain sebagainya. Sampai menjelang hari H kami akan selalu berkoordinasi agar pada saat pelaksanaannya tertib,” tegas AKBP Wahyu.
Adapun waktu pelaksanaan kegiatan dari tiga perguruan silat yang sudah berkoordinasi, ada yang tanggal 6 Agustus 2022, 8 Agustus 2022, dan 10 Agustus 2022.
“Mudah-mudahan dengan waktu yang tidak bersamaan itu, bisa kami pecah biar tidak terkumpul massa dalam jumlah yang banyak,” imbuh Kapolres.
Sementara itu, Ketua IPSI Pengcab Sukoharjo, Wiyono, yang juga hadir dalam acara ini menambahkan, tujuan pengumpulan para ketua atau pengurus perguruan untuk menyamakan pemahaman tentang pentingnya saling menjaga kamtibmas.
“Dengan kehadiran para ketua (tingkat kabupaten) ini akan ada satu pemahaman dan otomatis akan sampai kepada pengurus tingkat di bawahnya. Insya Allah kondusif,” ujarnya.
Menurut Wiyono, IPSI Sukoharjo menaungi sebanyak 17 perguruan silat. Masing-masing perguruan tersebut memiliki jumlah anggota sangat beragam tersebar di semua kecamatan, hingga desa.
“Ada satu perguruan itu memiliki anggota sekira 8.000, ada juga yang 5.000. Kalau semua dikumpulkan, mungkin bisa sampai 80.000. Itu hanya di Sukoharjo saja,” pungkasnya.
Vio Sari/Humas