Pesisir Selatan,dutametro.com.-Sebuah kapal patroli milik Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dibakar oleh nelayan di Pantai Muara Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Pembakaran terjadi pada Jumat, 12 September 2025, sekitar pukul 09.15 WIB.
Kapal patroli jenis Spinner Dolphin tersebut sedang melakukan patroli hari ketiga untuk menindaklanjuti dugaan penggunaan alat tangkap terlarang oleh nelayan setempat. Saat itu, kapal patroli mencoba menghentikan beberapa kapal nelayan yang diduga menggunakan alat tangkap jenis pukat lampara dasar (mini trawl).
Salah satu kapal nelayan berhasil dicegat, dan dua petugas PSDKP melompat ke kapal nelayan untuk menyita alat tangkap terlarang. Namun, kapal nelayan melaju ke darat dan dikandaskan di pantai, menyebabkan kapal patroli PSDKP terdampar karena dorongan arus laut yang kuat.
Massa nelayan berdatangan ke lokasi dan memanas, menyuarakan protes terhadap kehadiran petugas PSDKP. Tokoh masyarakat setempat melaporkan insiden tersebut ke polisi untuk mencegah eskalasi. Petugas PSDKP yang terlibat dalam patroli diamankan di Mapolsek untuk melindungi mereka dari potensi tindakan anarkis.
Identitas Awak Kapal PSDKP
– Kapten Hakimi: 40 tahun, Minang, Kapten KN. Spinner Dolphin, PSDKP Bungus
– Memen Okta Candra: 39 tahun, Minang, ABK, PSDKP Bungus
– M. Afdhal: 24 tahun, Minang, ABK, PSDKP Bungus
– Febri Andriansyah: 43 tahun, Kompring, ABK/Pengawas Perikanan, PSDKP Bungus
– Andrianto: 43 tahun, Sunda, ABK/Pengawas Perikanan, PSDKP Bungus
– Mariener: 39 tahun, Sangir, ABK, KP. HMC 05
– Hari: 32 tahun, Jawa, ABK, KP. HMC 05
– Apri Yalman: 33 tahun, Minang, ABK/Pengawas Perikanan, PSDKP Bungus
Kepolisian tengah menyelidiki motif dan pelaku pembakaran kapal patroli PSDKP. Polisi juga menggali keterangan dari saksi di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut. Pihak kepolisian akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap dalang di balik pembakaran kapal patroli tersebut dan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku.
