TALIABU | Dutametro.com – Aksi unjuk rasa pecah di Kecamatan Lede, Kabupaten Pulau Taliabu, Jumat (19/8/2025). Sejumlah emak-emak mendatangi rumah seorang bidan berinisial S alias Wa Ondi, yang juga ASN bertugas di Puskesmas Lede. Ia bersama suaminya, seorang anggota polisi di Polres Pulau Taliabu, diduga terlibat kasus investasi bodong yang merugikan masyarakat setempat.
Massa membawa mobil pick up dilengkapi pengeras suara, bendera Merah Putih, serta karton berisi tuntutan. Titik awal aksi dimulai di depan Puskesmas Lede. Para pengunjuk rasa berteriak lantang menuntut Wa Ondi segera mengembalikan uang mereka.
Namun, tak menemui Wa Ondi di puskesmas, massa bergerak menuju rumah pribadinya di Desa Balohang. Di sana, mereka memalang pagar rumah dengan kayu dan papan bertuliskan tuntutan. “Rumah ini kosongkan sebagai jaminan ambil yang sama mama Muliana,” tertulis di papan tersebut. Saat aksi berlangsung, Wa Ondi dan suaminya berada di dalam rumah.
Meski penuh tekanan, aksi berjalan damai tanpa perusakan fasilitas umum maupun pribadi.
Muliana (58), salah satu korban, menyampaikan orasi pedas. Ia mengaku ditipu habis-habisan.
“Kami ditipu Wa Ondi. Masyarakat kecil yang tak punya apa-apa kasihan. Awalnya kami percaya karena dia seorang bidan PNS dan suaminya anggota polisi. Tapi ternyata kami dipermainkan,” teriak Muliana.
Muliana menceritakan awal mula dirinya terjebak. Wa Ondi datang dengan tawaran investasi di perusahaan tambang Halmahera Selatan. Muliana menyerahkan modal Rp10 juta, lalu dijanjikan keuntungan Rp5 juta. Namun uang itu tak kunjung kembali.
Tak berhenti di situ, Wa Ondi membujuknya kembali menambah investasi Rp15 juta, hingga total Rp25 juta. Beberapa bulan kemudian, ketika ditagih, Wa Ondi hanya memberi janji kosong.
Persoalan ini makin melebar. Pada Juli 2025 lalu, Muliana bersama korban lain sempat melakukan aksi di depan Kantor Bupati dan Polres Taliabu. Bahkan ia pernah berjuang seorang diri berjalan kaki di Ibukota Bobong untuk meminta penjelasan pihak kepolisian.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke SPKT Polres Pulau Taliabu dengan pendampingan BBHAR PDI-Perjuangan Taliabu. Polres pun bergerak.
Kasi Humas Polres Pulau Taliabu, Iptu Riko Ibrahim, menegaskan kasus ini sudah ditangani penyidik. Hingga kini, 10 saksi telah dimintai keterangan, termasuk Wa Ondi dan suaminya.
“Sampai saat ini, penyidik sudah memeriksa 10 saksi termasuk terlapor. Jika ada tambahan korban yang merasa dirugikan, pasti akan dipanggil dan diperiksa lagi,” jelas Riko.
Jak















