Sawahlunto, dutametro.com – Sebanyak 242 siswa kelas X fase E SMAN 1 Sawahlunto mengikuti rangkaian kegiatan pembelajaran berbasis projek ( kokurikuler ) Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) di beberapa Museum bersejarah di kota Sawahlunto, 3 – 6 November 2025. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan mengunjungi tiga lokasi situs utama warisan dunia UNESCO, yaitu Museum situs Lubang tambang batubara Soero, Museum Goedang Ransoem, dan Museum Kereta Api Sawahlunto.
Koordinator Projek Kokurikuler SMAN 1 Sawahlunto Oies Febria Siskawati, S.Si.Gr megungkap, dengan berkunjung langsung ke situs WTBOS, siswa diajak untuk memahami lebih dalam nilai-nilai sejarah, sosial, dan budaya yang melekat pada identitas Kota Sawahlunto sebagai kota tambang tertua di Indonesia.
“Mengenal lebih dekat WTBOS, menumbuhkan rasa bangga, dan juga menumbuhkan kepedulian terhadap warisan budaya lokal serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif melalui eksplorasi lapangan,” ungkap Oies.
Selain itu jelas Oies, kegiatan ini juga mengimplementasikan nilai-nilai profil pelajar Pancasila, seperti gotong royong, bernalar kritis, dan kreatif, dalam konteks pelestarian budaya daerah.
“Peserta didik didorong untuk menghasilkan karya inovatif dalam bentuk media promosi WTBOS yang difasilitasi oleh dinas kebudayaan setempat sampai tahap panen karya,” ungkap dia lagi.
Sementara di tahap akhir kegiatan jelas Oies, setiap kelompok siswa akan menampilkan hasil karya promosi berupa poster, video, konten digital, maupun media kreatif lainnya yang menggambarkan potensi dan WTBOS. Dan sebagai bentuk penghargaan atas kreativitas dan kerja keras siswa, hasil karya terbaik akan dilombakan dan diberikan hadiah serta sertifikat apresiasi dari pihak sekolah dan Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto.
“Tidak hanya memahami sejarah dan budaya lokal, tetapi peserta diharapkan mampu menjadi agen muda pelestari warisan dunia, sekaligus mempromosikan Sawahlunto sebagai kota bersejarah yang bernilai global,” harap dia. (riky)
